
Polisi akan memintai keterangan 10 anak yang melihat pemukulan Renggo Kadafi (11) oleh kakak kelasnya S. Pemeriksaan ini dilakukan secara bertahap sambil menunggu hasil visum terhadap jenazah Renggo selesai.
“Yang jelas ada 10 saksi yang mengetahui peristiwa tersebut. Ini yang akan kita coba mintai keterangannya. Mereka ini teman-teman Renggo dan S,” kata Kasat Reskrim Timur AKBP Didik Sugiarto kepada detikcom, Selasa (6/5/2014).
Didik mengatakan, petugas akan hati-hati dalam melakukan pemeriksaan ini. Hal ini disebabkan para saksi ini masih anak-anak. “Kita akan koordinasi dengan KPAI untuk pemeriksaan tersebut,” katanya.
Didik menyatakan, rencananya pemeriksaan ini akan dilakukan di luar jam belajar sehingga tak menggangu sekolah anak. “Kita jadwalkan di luar jam sekolah,” katanya.
Didik mengatakan, keterangan saksi-saksi ini diperlukan untuk melengkapi alat-alat bukti kasus pemukulan yang menyebabkan tewasnya Ringgo tersebut. Kemarin polisi sempat membongkar makam Renggo untuk melakukan pemeriksana terhadap jenazah bocah kelas 5 SD tersebut.
“Nanti akan kita bandingkan dengan keterangan terdakwa dan hasil visum sehingga rangkaian peristiwanya bisa diketahui,” katanya.
Renggo diduga tewas setelah dianiaya oleh S di ruang kelas yang berada di samping ruang kepala sekolah. Pemicunya adalah hal sepele, gara-gara korban tidak sengaja menyenggol S hingga membuat es pisang yang dipegang S terjatuh.
Korban sempat meminta maaf terhadap S akibat peristiwa itu dan mengganti rugi. Namun S dendam, kemudian mengikuti korban, hingga korban dibawa masuk ke dalam satu ruangan kelas.
Di ruang kelas itu korban dipukuli, hingga mengakibatkan korban jatuh sakit selama 4 hari. Korban sempat dirawat di RS Kramat Jati, namun sayang nyawanya tak terselamatkan.
Hasil autopsi ditemukan ada bekas kekerasan benda tumpul pada tubuh korban yang mengakibatkan korban tewas. [dtc]