Surabaya – Sejumlah penumpang memberikan kesaksian. Sebelum mengamuk dan membacok 18 penumpang kapal KM Lambelu, pelaku sempat mengumandangkan takbir.
Masaiku alias Fatikun (59) yang kini sudah diamankan di Mapolres Tanjung Perak, Surabaya.
Dari kesaksian penumpang lain, pelaku pada Senin (29/4/2013) petang, sedang mengobrol di dek 5 bersama penumpang lainnya awalnya tak tampak yang aneh. Bertepatan dengan terbenamnya matahari, pelaku mendadak terdiam sembari menatap sunset.
Selang tak lama kemudian, pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa itu mengambil barang di dalam tas yang dibawanya. Sebilah parang dikeluarkan.
“Dia sempat meneriakkan takbir,” kata Agus, salah satu penumpang KM Lambelu saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Perak, Selasa (30/4/2013) pagi.
Setelah itu, kata Agus, pelaku menyabetkan parangnya ke para penumpang di sekitarnya. Suasana pun panik, dan mencekam. Penumpang berlarian dan terjatuh.
Sejumlah penumpang yang terjungkal saat berusaha menyelamatkan diri itu pun tak luput dari bacokan parang pelaku.
“Penumpang yang jatuh itu banyak yang dibacok pelaku,” tambah pria yang
kerabatnya ikut jadi korban.
Pelaku nampaknya belum puas. Dengan menghunus parang, pelaku menyusuri ke dek 4. Lagi-lagi, korban berjatuhan terkena bacokan. Insiden tersebut mengakibatkan 18 orang luka-luka.
Kesaksian lain, pelaku di pelayaran dari Makassar ke Surabaya itu tidak mendapat jatah makan. “Saya mengasih nasi bungkus ke pelaku sebelum insiden itu. Pelaku kelihatannya tidak memiliki tiket,” ungkap Herman, penumpang yang lain yang berasal dari Wakatobi, Sulawesi Tengah. [dtc]