20 Ribu demonstran melakukan unjuk rasa di pusat kota Athena, Yunani. Mereka memprotes atas penghematan yang dilakukan pemerintah sebagai efek defisit keuangan yang dialami Yunani.
Seperti dilansir AFP, Kamis (6/10/2011), berpusat di alun-alun Syntagma, polisi menyemprotkan gas air mata untuk mengusir ribuan demonstran tersebut. Termasuk diantaranya 300 orang yang melakukan tindakan anarkis.
“Setidaknya dua pengunjuk rasa terluka,” kata petugas ambulans. Selain itu seorang juru foto AFP terkena pukulan polisi saat ia mengambil gambar demonstran yang sedang dipukuli para polisi.
Sementara itu di utara kota Thessaloniki, Yunani, sebanyak 10 ribu orang menggelar protes. Protes itu diadakan oleh dua serikat Yunani terbesar ADEDY dan GSEE. Protes tersebut digelar sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap aturan pajak baru, pemotongan upah dan PHK yang dikenakan oleh pemerintah.
“Setiap kali defisit publik lebih besar mereka memberlakukan pajak baru, hidup baru saja terlalu mahal. Mereka seharusnya hanya meletakkan kita di atas perahu dan mengirim kami pergi,” kata salah satu pengunjuk rasa, Stavros.
Para pegawai negeri sipil memprotes rencana pemerintah untuk memberikan cuti pada 30.000 karyawan. Gaji mereka juga akan dipotong selama satu tahun. Menteri Dalam Negeri Kastanidis Haris mengatakan Yunani harus mengadakan referendum sehingga publik tampaknya marah dengan respon pemerintah terhadap krisis utang.
Unjuk rasa ini telah menutup kantor-kantor kementerian, balai kota, museum, sekolah dan ruang sidang, serta penerbangan di Yunani. Hal ini juga berakibat pada transportasi massal dan kondisi di rumah sakit yang kekurangan pegawai. |dtc|