Polda Kaltim melalui Kabid Humas Kombes Pol Antonius Wisnu merilis bahwa situasi keamanan di Tarakan bisa dikendalikan terkait kejadian bentrokan antarkelompok. Beberapa saat kemudian situasi kembali memanas hingga korban luka-luka dan tewas berjatuhan. Bahkan lima orang tewas dalam bentrokan tersebut.
Jadi korban tewas seluruhnya, 6 orang termasuk Abdullah yang dikeroyok 6 orang. Sebelum itu, dua rumah dibakar massa dan beberapa rumah dirusak, total rumah yang hancur 6 rumah. Informasi terbaru, tiga tersangka kasus penganiayaan hingga mengakibatkan Abdullah meninggal dunia diboyong ke Balikpapan untuk diamankan di markas Ditreskrim Polda Kaltim.
Ketiga tersangka tersebut menumpang pesawat Sriwijaya Air malam tadi dengan pengawalan anggota Detasemen Khusus (Densus 88) Anti Teror Ditreskrim Polda Kaltim. Sesampainya di bandara Sepinggan, ketiganya diboyong ke markas Ditreskrim Polda Kaltim. Nantinya proses penyidikan akan terus dikembangkan terkait adanya dugaan pelaku lain yang melakukan penganiayaan.
“Sudah dibawa ke Balikpapan, ada tiga orang dengan pengawalan anggota Densus 88 dan Brimob,” terang Kabid Humas. Bentrok antarkelompok masyarakat di Kota Tarakan, hingga kini korban bertambah menajdi lima orang. Namun, polisi belum dapat mengidentifikasi penyebab tewasnya warga yang ditemukan Rabu (29/9) kemarin.
“Totalnya sudah lima korban, kami masih selidiki penyebab tewasnya,” terang Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu yang tengah berada di Tarakan dikonfirmasi melalui telepon selulernya, sore kemarin.
Selain itu, siang kemarin sejumlah pejabat melakukan pertemuan bersama Gubenur Kaltim H Awang Faroek IShak, Pangdam VI Mulawarman Brigjen TNI Tan Aspan, Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Ngadino dan panglima burung, kedua kelompok yang bertikai serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di ruang VIP Bandara Juwata Tarakan.
Pertemuan tersebut dilakukan guna mencari solusi agar konflik antar kedua kelompok dapat meredam.Apalgi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh pejabat terkait menyelesaikan pertikaian kedau kelompok itu agar tidak berlarut-larut.
Pertemuan tersebut berlangsung sekira pukul 15.00 Wita. Belum diketahui hasil apa yang disepakati dalam pertemuan tersebut. “Nanti saya kabari, pertemuan sedang berlangsung,” jawab Kabid Humas. Pengamanan dari polisi dan TNI hanya sebatas melakukan penindakan persuasif serta menjaga situasi kamtibmas di sejumlah daerah titik rawan insiden.
Hingga kini ada ribuan personel gabungan berada di Tarakan dinataranya Satuan Brimob Polda Kaltim, Pengendali Massa serta TNI. Berdasarkan informasi yang dihimpun Post Metro, saat ini sejumlah aparat yang didominasi TNI tengah berjaga di beberapa titik. Di antaranya, Jalan Yos Sudarso, Jalan Gajah Mada dan Jalan Jenderal Sudirman.
Massa dari dua kelompuk pun masih berkumpul di sejumlah titik. Selain itu, sebanyak kurang lebih lima ribu pengungsi dikabarkan sudah dievakuasi ke sejumlah tempat. Seperti Polres Tarakan, Lanal Tarakan, Markas Brimob Tarakan, Kodim dan Batalyon 613 Raja Alam. Mayoritas pengungsi adalah perempuan, anak-anak, dan manula.
Terkait dengan warga yang meninggalkan rumah mereka, mereka pergi untuk mencari perlindungan. “Bukan mengungsi hanya mengamankan diri ke markas-markas aparat. Kalau ada yang dekat dengan markas AL mereka mengamankan diri ke sana, dekat kantor polisi juga begitu, tapi setelah kondisi membaik warga kembali kerumah masing-masing,” terangnya.
Peningkatan patroli gabungan Polres Tarakan dan Sat Brimob Polda, melakukan penggalangan dan pendekatan kepada tokoh masyarakat sekaligus meredam anggotanya agar jangan sampai terprovokasi. Perwira berpangkat melati tiga ini juga mengimbau jangan terpancing dengan banyaknya pesan singkat atau SMS beredar dari oknum yang tidak bertangung jawab “Kami informasikan bahwa situasi sampai sejauh ini aman terkendali,” tutur Wisnu.
Dari pertemuan antara tokoh dan pemerintah setempat diketahui sejumlah kesepakatan, yakni, sepakat bahwa permasalahan yang terjadi adalah permasalah individu, bukan masalah antar suku. Sepakat menyerahkan permasalahan kepada aparat penegak hukum, segera mengupayakan untuk menemukan pelaku. Aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa.
TIGA TERSANGKA TIBA DI BANDARA SEMALAM
SEKIRA pukul 00.15 wita tiga tersangka mendarat di Bandara Sepinggan Balikpapan. Dengan pengawalan pihak kepolisian, ketiganya yang terdiri dari Bahar (20), Lukman (21) dan Hd (16) turun dari pesawat Sriwijaya Air dan langsung menuju mobil tahanan. Rombongan yang membawa tersangka ini keluar paling akhir setelah semua penumpang pesawat komersil ini telah turun dari pesawat.
Sementara menunggu turunnya rombongan tersebut. Dibawah telah siaga beberapa anggota kepolisian yang terdiri dari Polsek Wilayah Bandara Sepinggan juga dari Polda Kaltim serta anggota Brimob. Dari infromasi yang diperoleh harian ini menyebutkan mereka akan diamankan di ruang tahanan Mapolda Kaltim. Dalam penjemputannya sendiri para tersangka dikawal ketat oleh enam personil Brimob dengan senjata lengkap dan didukung oleh beberapa dari Polda Kaltim.
Kompol Nur Hudaya selaku Wakil Kepala satuan Brimobda Polda Kaltim menyebutkan bahwa naggotanya hanya bertugas untuk mengamankan selama dalam perjalanan saja. “Malam ini kita hanya melakukan penjemputan dan pengawalan tersangka saja. Selebihnya bukan wewenang kami,” ucap perwira yang menyandang pangkat satu bunga ini.
Sumber: metrobalikpapan.co.id