Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin masalah batas antara Indonesia dan Malaysia untuk segera diselesaikan guna menjaga hubungan baik antara kedua negara yang telah dibentuk bertahun-tahun lamanya.
“Indonesia akan terus mendesak Malaysia untuk menyimpulkan negosiasi mengenai isu-isu perbatasan yang sering memicu insiden dan ketegangan.
“Jadi, dengan mencegah ketegangan yang tidak perlu, saya percaya bahwa hubungan mesra dan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Malaysia dapat ditingkatkan lebih lanjut,” kata Presiden dalam siaran pers yang ditayangkan langsung oleh salah satu televisi nasional.
Adapun siaran itu dilakukan untuk menjelaskan kepada masyarakat Indonesia tentang Malaysia yang mengklaim dan telah meremehkan integritas dan kedaulatan bangsa Indonesia.
Di mana hal ini berawal dari kejadian Operasi Angkatan Laut Malaysia yang telah menahan tiga aparat Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Indonesia, saat melakukan penangkapan tujuh nelayan Malaysia yang melanggar ke perairan teritorial Indonesia.
Meskipun ketiga orang yang ditahan telah dibebaskan oleh pihak berwenang Malaysia, pada 17 Agustus 2010 lalu, namun rakyat Indonesia terus menunjukkan kemarahannya dengan melakukan demonstrasi guna meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas terhadap Malaysia dalam menangani masalah perbatasan antara kedua negara.
Untuk itu, dalam pernyataannya Rabu (1/9) malam, SBY menjelaskan dalam pidatonya antara Indonesia dan Malaysia dengan menggariskan lima alasan mengapa hubungan tersebut harus lebih dilindungi dan dipelihara.
Pertama, ia mengatakan hubungan bilateral antara kedua negara bergantung pada sejarah hubungan dekat budaya dan sosial, mungkin bahkan lebih dekat daripada negara-negara lain, selama bertahun-tahun.
“Kedua, hubungan Indonesia dan Malaysia sangat penting dalam keluarga besar ASEAN. Asean dapat berkembang lebih pesat karena dasar yang kuat dalam hubungan Malaysia dan Indonesia,” katanya.
Ketiga, katanya ada dua juta pekerja Indonesia di Malaysia bekerja di beberapa bidang, termasuk pertanian dan ini menguntungkan kedua negara.
Dalam pendidikan, ia mengatakan, ada 13.000 mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia, sementara 6.000 Malaysia belajar di Indonesia.
“Keempat, Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara.
“Terakhir, kedua negara memiliki hubungan perdagangan yang kuat dan investasi,” katanya.
SBY mengatakan Investasi Malaysia di Indonesia 5 tahun terakhir (2005-2009) adalah 285 proyek investasi, berjumlah US$ 1.2 miliar, dan investasi Indonesia di Malaysia berjumlah US$ 534 juta. Jumlah perdagangan kedua negara telah mencapai US$ 11,4 Miliar pada tahun 2009.
“Ini menunjukkan hubungan ekonomi yang kuat meskipun hubungan ini juga sangat kompleks, tidak bebas dari tantangan,” katanya.(Mylove)
foto : Poskota