Tiga Kepolisian Sektor (Polsek) di Surabaya, Jawa Timur, menangkap tujuh oknum suporter Persebaya Surabaya (bonek), yang diduga melakukan pelemparan bus berpelat N atau asal Malang. Mereka dimintai keterangan penyidik di kantor polisi. Tiga diantaranya terpaksa “menginap” di Polsek Dukuh Pakis, dua orang di Polsek Sawahan, dan dua lainnya di Polsek Sukomanunggal.
“Mereka ikut melakukan pelemparan tepat di atas Jembatan Ngesong, yang jalan di bawah jembatan dilintasi bus pemain Arema Indonesia maupun Aremania, julukan pendukungnya, yang hendak ke Lamongan,” ujar Kanitreskrim Polsek Dukuh Pakis, Iptu Mardjoko, kepada wartawan, Senin (25/10/2010), di Surabaya.
Selain meringkus para pelempar, pihaknya juga menyita satu karung berisi batu yang disiapkan pelaku dan belum sempat dilemparkan. Ia menjelaskan, Minggu (24/10) malam, kesebelasan Arema Indonesia berlaga melawan tuan rumah Persela Lamongan di Stadion Surajaya. Para oknum bonek yang sudah mengetahui akan ada rombongan tim dan pendukung Arema, menunggu tepat di atas Jembatan Ngesong, yang di bawahnya merupakan jalur tol Waru – Tanjung Perak.
Kata Mardjoko, ulah oknum bonek ini sempat membuat pengendara was-was. Bahkan, beberapa mobil berpelat N sempat menjadi sasaran dan mengalami kerusakan pada kendaraannya.
Kejar-kejaran
“Sebenarnya kami sudah menduga hal itu akan terjadi, terlebih setelah polisi menerima laporan dari pengendara atau korban. Jumlah mereka pun tidak sedikit. Makanya ketika kami melakukan penyergapan, banyak yang kabur karena jumlah anggota yang kalah banyak meski sudah terjadi kejar-kejaran,” tukas dia.
Ketiga oknum bonek yang sudah diperiksa, yakni LW, 33, warga Pacar Kembang, DY, 21, dan FP (18), keduanya warga Simo Gunung Barat. Kepada penyidik, FP mengaku hanya diajak oleh teman-temannya ke atas Jembatan Ngesong dan menunggu bus yang ditumpangi bus pemain Arema Indonesia. Hanya, karena situasi yang gelap dan pandangan tidak jelas, maka setiap mobil, khususnya jenis bus yang berpelat N, dilempari batu.
“Untuk saat ini kami juga masih menunggu laporan lain dari korban yang mobilnya mengalami pelemparan. Sekarang sudah ada bus Mojo Rejo bernomor polisi N 7574 UP yang mengangkut penumpang ziarah wali songo yang kaca depannya pecah akibat lemparan,” ungkap Mardjoko.
Sumber: antaranews.com