Ada beberapa faktor seiring dengan perkembangan kota megapolitan didunia yang mengakibatkan kumuhnya lingkungan perkotaan yang menyebabkan banyaknya bencana ekologi di muka bumi ini. Lalu apa sebenarnya penyebabnya dan adakah perkembangan dampaknya pada urbanisasi ?
Berikut petikan wawancara Seorang ahli biologi dari Stanford yang terkenal dengan bukunya yang terbaru, “Whole Earth Discipline’’ buku yang menggambarkan beberapa kerusakan lingkungan dan “The Whole Earth Catalogue,” Stewart Brand serta pendiri Managing Director konsultan strategi perusahaan di California, yang dikutip dari Security Expose.
Jika ada pergeseran intelektual tentang bahaya urbanisasi, mengapa penilaian para peneliti berubah?
Ya, berubah, banyak orang yang menghabiskan waktu di daerah kumuh, seperti laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2003 lalu, yang mengirimkan 36 lebih tim untuk melakukan studi lapangan, yang ingin mencari tahu apa yang terjadi didaerah-daerah kumuh, hasilnya mengejutkan, mereka menemukan ada banyak kemiskinan tetapi disisi lain, banyak kegiatan ekonomi informal yang berlangsung didaerah kumuh.
Artinya ada uang yang berputar di pemukiman kumuh, mereka bergerak dari pemukiman kumuh ke pemukiman kumuh lainnya, di mana orang secara bertahap menemukan jalan keluar dari kemiskinan, mereka menangkap setiap peluang yang terjadi dikota, hal ini mengejutkan.
Jadi, sederhananya?
Pemikiran lama tentang pemukiman kumuh adalah sumber dari segala masalah, namun pemikiran baru adalah kumuh adalah jawabannya. Studi-studi terkemuka tentang urbanisasi, seperti Mike Davis yang mengungkap 2006 bumi ini akan kumuh, ia menggunakan frase seperti “neraka Hobbes” untuk menggambarkan daerah kumuh dunia ketiga.
Lalu menurut Anda, Apa manfaat bagi lingkungan dari urbanisasi?
Ini berbeda bagi negara-negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju. Di negara-negara maju, adalah hidup di pusat kota lebih hemat energi.
Jika Anda tinggal di sebuah apartemen kecil di Manhattan dan naik lift ke kereta bawah tanah dan langsung bekerja, Anda hanya menggunakan sedikit energi daripada seseorang yang tinggal di pinggiran kota untuk pergi bekerja.
Di negara berkembang ada beberapa fenomena yang sama, tetapi secara garis besar tampaknya orang berkutat pada pertanian subsisten, Anda tidak bisa membeli pupuk dan akhirnya anda memikirkan untuk keluar dari lahan pertanian anda untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Jika pemerintah dan pembuat kebijakan tidak dapat menghentikan pertumbuhan perkotaan, apa yang bisa mereka lakukan?
Untuk menghindari dampak negatif dari perkembangan perkembangan perkotaan adalah dengan ketahanan ekonomi yang merata, baik dari segi infrastruktur, listrik, air, dan sanitasi, semua berjalan baik dan pemerataan ekonomi diberbagai segi, hal yang perlu di antisipasi adalah ledakan penduduk yang mana pasti akan berdampak banyak bagi pertumbuhan ekonomi maupun perkotaan. (*/)