Di Gowa, pascaputusan MK yang menolak gugatan pasangan calon bupati/wabup Andi Maddusila-Jamaluddin Rustam, terus menuai protes. Ratusan pendukung pasangan tersebut, berunjuk rasa dan memblokir jalan di perbatasan Kabupaten Gowa dan Makassar, Kamis 29 Juli.
Demonstran yang mengatasnamakan diri Aliansi Rakyat Gowa menutup jalan dengan membentangkan bambu dan membakar ban bekas. Tidak hanya itu, mereka juga sempat menyandera satu unit mobil tangki milik Pertamina.
Akibat blokir jalan itu, poros Makassar-Sungguminasa macet total sekira tiga jam. Sejumlah kendaraan dari arah Makassar terpaksa dialihkan ke Jalan Syekh Yusuf. Sementara kendaraan dari arah Kabupaten Gowa dialihkan ke Jalan Pallantikan, Gowa.
Tak hanya itu, juga sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas dari Satpol PP dan pengunjuk rasa. Aksi itu terjadi saat sejumlah anggota Satpol PP mencoba membubarkan pengunjuk rasa. Beruntung, satuan polisi pengendali massa (Dalmas) yang dikerahkan dari Polresta Gowa berhasil mengamankan aksi tersebut.
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa meminta proses pelantikan bupati Gowa ditunda. Menurutnya, bupati terpilih, Ichsan Yasin Limpo berijazah palsu sehingga tidak layak memimpin Kabupaten Gowa. “Kami juga meminta pihak kepolisian secepatnya memperjelas status ijazah Ichsan,” kata koordinator aksi, Karaeng Moncong.
Aksi ujuk rasa tersebut baru reda saat polisi melakukan negosiasi dengan pengunjuk rasa sekira pukul 17.00.
Sementara itu, Kapolresta Gowa, AKBP Rudi Hananto yang ditemui mengatakan untuk menjaga ketertiban lalu lintas, polisi meminta kepada pengunjuk rasa untuk menghentikan aksinya.
Rudi menambahkan, untuk antisipasi meluasnya aksi, pihaknya mengerahkan 300 personel dari Dalmas dan selebihnya anggota Polresta Gowa. “Kita tidak mau kecolongan, kita kerahkan personel kita besok,” jelas Rudi.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Gowa , Rahman Syah yang juga koordinator tim pemenangan pasangan Ichsan Yasin Limpo-Abdul Razak Badjidu menyayangkan aksi blokade jalan itu. Dia menilai, aksi itu menunjukkan kalau mereka tidak mau menerima kekalahan.
“Mereka tidak perlu melakukan aksi ini, karena masalah ijazah palsu sudah dalam penanganan polisi. Biarkan penegak hukum yang bekerja,” katanya.
sumber: metronews.fajar.co.id