Sedikitnya 1.000 aparat dari TNI-Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) maupun instansi lain dikerahkan ke pos-pos pengamanan arus mudik dan Lebaran 1431 H di Batam. Selain memantau arus mudik dan lebaran, tugas aparat ini untuk mengantisipasi pergerakan pelaku perampokan.
Pengerahan pasukan pengamanan arus mudik dan lebaran dilakukan dalam apel pasukan operasi sandi Ketupat Seligi 2010 yang dipusatkan di Mapolresta Barelang.
Kapolresta Barelang, Kombes Eka Yudha, usai memimpin apel itu mengatakan, 1.000-an aparat yang dikerahkan itu akan ditempatkan pada 10 pos pengamanan (pos pam) dengan sasaran pelabuhan dan bandara maupun sejumlah objek vital dan rekreasi di kota ini. Tugas utama pasukan yang dikerahkan itu, kata alumni Akpol tahun 1988 ini, mewujudkan rasa aman dan nyaman kepada para pemudik dan masyarakat lainnya, menjaga keamanan dan ketertiban berlalulintas, pengamanan distribusi bahan kebutuhan pokok, bahan bakar minyak (BBM) dan listrik, pengamanan embarkasi dan debarkasi di pelabuhan dan bandara, serta mewaspadai aksi terorisme.
Pengamanan dan pantauan terhadap pelaku perampokan, merupakan salah satu target operasi Ketupat Seligi 2010 itu. Pasalnya, kota ini baru saja dihadapkan dengan beberapa kasus perampokan bersenjata api yang menewaskan salah satu korbannya yakni bos sembako di kawasan SP Plaza, Sagulung bernama Dedi alias Acai.
Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Daunuri dalam pidatonya yang dibacakan Kapolresta Barelang, meminta aparat kepolisian selalu waspada karena angka kejahatan konvensional kembali marak.
Dalam beberapa bulan ini kata Kapolri, sedikitnya ada tiga kasus perampokan di Tanah Air yakni perampokan di toko emas, bank, serta minimarket. Kapolri tidak menyebutkan perampokan Dedi alias Acai dalam sambutannya itu.
Jenderal yang akrab disapa BHD itu, mengingatkan jajarannya bahwa para perampok tak segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya. Ia meminta agar kasus perampokan itu tak dibiarkan terjadi, tapi aparat harus mengedepankan preventif dan penegakan hukum. Operasi Ketupat Seligi itu sendiri mulai dilakukan sejak kemarin (2/9) hingga H+7 Lebaran.
Titik Rawan di Bandara
Posko Lebaran Ketupat Seligi 2010 telah memetakan tujuh titik rawan di bandara Hang Nadim.
Ketujuhnya konter karcis parkir, terminal keberangkatan dan kedatangan, lokasi parkir, gudang kargo bandara, perkantoran pemerintah dan swasta di bandara, terminal very-very important person, dan konter penjualan tiket pesawat.
Pihak bandara dan kepolisian saat ini telah mendirikan posko Ketupat Seligi 2010 terpadu di areal bandara. Posko ini nantinya diharapkan dapat menjadi pusat informasi terpadu sekaligus pengawasan lalu lintas pemudik.
Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono, menyebutkan, dari jumlah personel kepolisian yang akan ditempatkan di pos Ketupat Seligi 2010 di sana ada sekitar 13 orang. Jumlah tersebut akan ditambah dari Polresta Barelang.
”Karena bandara merupakan salah satu tempat vital selain pelabuhan dan perumahan-perumahan, kita berupaya maksimal menjaga kenyamanan dan kelancaran arus mudik di sana,” ujar Hartono, Kamis (2/9)
Pantauan di lapangan, kepadatan arus penumpang Lebaran H-8 kemarin makin terasa. Suasana ramai pemudik berbeda dibanding hari-hari sebelumnya. Tumpukan karton dan tas berisikan barang-barang banyak ditemui di sepanjang pintu keberangkatan.
73 Polisi Amankan Pelabuhan Sekupang
Polda Kepri menurunkan 73 personel kepolisian mengamankan aktivitas arus mudik Lebaran 2010 di Pelabuhan di Sekupang. Pengamanan tersebut dipimpin langsung Kapolres Barelang, Kombes Eka Yudha.
”Seluruh personel pengaman pelabuhan tersebut merupakan gabungan Polsek Kepolisian Kawasan Pelabuhan (KKP), Polsek Sekupang, dan gabungan wilayah satuan kerja polisi di Mapolda Kepri termasuk Samapta, lantas, dan lainnya,” ujar Kapolsek KKP Sekupang, AKP Dasrul Savit, Kamis (2/9).
Seluruh personel tersebut akan disebar di beberapa titik baik pelabuhan Beton tempat kapal Pelni bersandar maupun pelabuhan domestik. ”Khusus Pelabuhan Pelni yang hanya beraktivitas empat kali seminggu saja, kita sebar di pintu keberangkatan dan pintu kedatangan paling utama. Di berbagai titik rawan seperti kenaikan penumpang maupun area pemasukan barang juga disebar polisi berpakaian preman,” ujar Dasrul.
Seperti keberangkatan arus mudik KM Kelud menuju Belawan kemarin, Polisi hanya menurunkan 30 personel kepolisian saja, karena jumlah keberangkatan penumpang dari Batam dinyatakan masih batas normal.
”Jumlah penumpang yang naik baru 1.500-an orang. Penambahan personel ini akan bertambah seiring dengan jumlah kebutuhan dari arus mudik itu sendiri,” ujar Dasrul yang juga menjadi Kepala Pam Wilayah Rayon 4 Operasi Ketupat 2010 Sekupang.
Polair Siagakan 9 Kapal Patroli
Mengantisipasi terjadinya over kapasitas muat penumpang di kapal, polisi berjanji akan bertindak tegas dengan menahan surat izin berlayar (SIB) kapal.
”Kami akan sidak di kapal-kapal secara rutin. Jika terjadi over load, SIB kapal akan kita tahan. Untuk operasi tersebut, kami siagakan sembilan kapal patroli,” ujar Dirpolair Polda Kepri AKBP Yassin Kosasih, di Mapolresta Barelang, Kamis (2/9).
Yassin menegaskan, polisi akan berkoordinasi dan kerja sama dengan instansi berwenang lainnya mengamankan mudik Lebaran tahun ini.
Sumber: batampos.co.id