MAKASSAR, BKM — Sekitar seribuan pengemudi Becak Motor (Bentor) yang beroperasi di Kota Makassar melakukan aksi unjukrasa, Senin (26/7) kemarin. Aksi itu dilakukan dengan mengepung kantor Balaikota di Jl Ahmad Yani, guna menuntut agar Bentor memiliki payung hukum dalam beroperasi di Kota Makassar.
Sedianya, para pengemudi Bentor ini bermaksud bertemu Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin guna berdialog. Hanya saja, walikota sedang tidak di tempat lantaran melakukan tur ke Cina. Para pengemudi Bentor itu kemudian diterima Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar Chairul A Tau dan Sekretaris Kota Makassar Anis Zakaria Kama.
Aksi para pengemudi Bentor ini dilakukan dengan memarkir kendaraan di sepanjang jalan sekitar kantor walikota. Akibatnya terjadi kemacetan lalulintas pun tidak terelakkan. Antara lain di Jl Slamet Riyadi dan Jl Ahmad Yani dan Jl Balaikot.
Kendaraan lain yang melintas terpaksa berjalan merambat. Puluhan aparat Satlantas Polrestabes Makassar yang diturunkan melakukan pengamanan terpaksa mengalihkan sebagian pengendara ke jalan alternatif.
Dalam orasinya, pengemudi Bentor mendesak agar pemerintah secepatnya menerbitkan peraturan daerah (Perda) yang mengatur rute kendaraan modifikasi itu.
“Kami menuntut legalitas untuk becak motor,” kata Mansyur Alam, pendamping pengemudi yang berorasi di depan kantor Balaikota.
Menjawab tuntutan pengunjuk rasa, Kepala Dinas Perhubungan Makassar, Chairul A Tau mengatakan, pemerintah akan menggelar pertemuan dengan menghadirkan berbagai pihak. Baik perwakilan pengemudi Bentor, pemerintah kota, dan kepolisian. Selain itu, kata dia, di forum tersebut juga akan dibahas rute yang bisa dilalui Bentor.
Sementara itu, Sekretaris Kota Makassar, Anis Zakaria Kama di hadapan para pendemo menyampaikan bahwa walikota sedang tidak berada di tempat. “Beliau sedang melakukan perjalanan dinas,” katanya.
Aksi unjukrasa para pengemudi Bentor itu dipicu adanya isu pelarangan pengoperasian Bentor di sejumlah jalan di Kota Makassar.
Hal itu terungkap setelah sebelumnya dilakukan pertemuan antara perwakilan pengemudi Bentor dan anggota Dewan. Antara lain meminta agar bentuk Bentor dimodifikasi ulang karena rentan terhadap kecelakaan.
Sumber & foto :beritakotamakassar.com