Sesuai dengan namanya, body scanner, alat ini berfungsi sebagai alat pendeteksi barang-barang yang ada di balik pakaian seseorang. Dengan alat yang berlabel Pro Vision ini seorang petugas security tak lagi harus meraba pakaian target, melainkan tinggal melihat hasil dari scan alat ini. Canggih bukan?
Bagi Anda yang memiliki bodi seksi dan tak ingin dilihat oleh security, alat inilah yang tepat untuk itu. Pasalnya, body scanner ini tidak menjangkau privasi Anda. Sebab, bentuk tubuh ideal yang Anda miliki akan di buat blur, sehingga petugas tidak tahu lekuk tubuh target.
Alat ini cukup efektif untuk memeriksa para pengunjung yang jumlahnya ratusan orang. Sebagaimana yang dilansir oleh Colarado Springs Gazette, gedung pengadilan El Paso Country di Amerika Serikat , dalam waktu satu jam alat ini dapat memeriksa 600 orang.
Alat produksi buatan Amerika serikat ini merupakan kolaborasi dari penelitian Departemen Energi dengan pendanaan oleh otoritas penerbangan sipil AS atau Federal Aviation Administration (FAA). Alat ini juga di jual seharga U$ 140 ribu atau bila dirupiahkan Rp 1,29 Milyar per unit.
Di Indonesia, pengadaan alat ini mendapat kritikan pedas dari berbagai kalangan, namun akhirnya DPR menyetujui atas pembelian alat ini, pasalnya alat ini bisa mendongkrak kredibilitas bandara tentang keamanannya.
Sejak Januari 2008, body scanner baru di pasang pada tiga titik bandara penerbangan, yaitu Bandara Soekarno Hatta di Jakarta, Bandara Ngurah Rai di Bali dan Bandara Hang Naim di Batam.
Alat ini ditempatkan di pintu keberangkatan dan kedatangan, dengan tujuan meningkatkan stabilitas keamanan penerbangan, dan juga untuk meminimalisir kemungkinan diselundupkannya barang-barang berbahaya oleh pengguna jasa bandara. (Heru Lianto)
Foto : mnchange.org