Cina beserta kedutaan besar dan konsulat seluruh dunia menurunkan bendera setengah tiang untuk berkabung atas korban longsor yang menewaskan ribuan penduduk Cina di provinsi Gansu, Minggu (15/8) hari ini.
Menurut kantor berita Xinhua, sedikitnya tanah longsor pada saat itu menewaskan 1.156 orang dan 588 masih belum ditemukan.
Sementara itu, di Cina barat daya, sekarang sudah dibanjiri oleh hujan deras sepanjang musim panas, tanah longsor akibat hujan yang menewaskan sedikitnya 38 orang hilang.
Ribuan orang dan kendaraan terdampar karena jalan tidak bisa dilalui di provinsi tersebut. Jalan raya satu-satunya yang menghubungkan Kabupaten Wenchuan ke Chengdu, ibukota provinsi Sichuan, tenggelam air dengan ketinggian di bawah 13 meter.
Menurut Xinhua, sekitar 10.000 penduduk telah dievakuasi. Pemerintah daerah telah menunjuk sekolah dan bangunan kantor pemerintah kota sebagai tempat berlindung sementara.
Pemerintah Cina telah melarang hiburan publik – termasuk film, karaoke video dan musik online – pada hari Minggu guna mengenang korban yang tewas di provinsi Gansu minggu ini.
Perlu diketahui, Minggu adalah hari ketujuh sejak tanah longsor Zhouqu, menurut beberapa tradisi Cina, hari ketujuh setelah kematian adalah puncak masa berkabung.
Peringatan berkabung nasional besar-besaran, bagaimanapun juga, jarang terjadi di Cina, meskipun diadakan tiga hari berkabung setelah gempa besar 2008 di Sichuan dan satu hari berkabung setelah gempa di Yushu awal tahun ini. Demikian yang dilansir situs CNN
Cina telah diguyur hujan lebat dan banjir sejak akhir Mei. Lebih dari 400 juta orang di 28 provinsi, kota dan daerah otonom telah dipengaruhi. (Heru Lianto)