Administrator Pelabuhan (Adpel) Bakauheni, Lampung, menghentikan operasi kapal cepat karena kondisi perairan Selat Sunda kurang mendukung.
Kepala Adpel Bakauheni, Muhammad Ali, di Bakauheni, Kamis (14/10/2010), mengatakan, kondisi perairan terlalu berbahaya untuk pelayaran sehingga terpaksa dihentikan sementara waktu hingga perairan kembali stabil. “Kapal cepat telah kami hentikan sejak beberapa hari lalu sejak awal memburuknya cuaca di Selat Sunda,” kata Ali.
Menurut Ali, kondisi gelombang cenderung stabil, tetapi embusan angin di atas rata-rata mencapai 30 knot per jam yang dapat membuat kapal terdampar dan kandas.
Ancaman lain, lanjut Ali, hujan deras selalu turun hampir setiap hari dan menyebabkan pandangan nakhoda kapal terbatas saat berada di tengah laut.
Akibat buruknya cuaca itu juga menyebabkan sejumlah kapal roll on roll off (ro-ro) sempat kesulitan untuk bersandar dan bertolak, apalagi untuk operasi kapal cepat.
Namun, untuk kapal ro-ro masih beroperasi seperti biasanya karena lebih tahan terhadap goncangan gelombang dan terpaan angin. “Kami akan siaga sewaktu-waktu jika perairan berubah mendadak dan membahayakan keselamatan penumpang,” jelasnya.
Ali menambahkan, perubahan cuaca tersebut sulit sekali diprediksikan karena angin kencang disertai hujan deras datang dan berhenti mendadak. “Kami akan tetap waspada dengan meningkatkan kesiagaan sewaktu-waktu jika aktivitas perairan meningkat,” katanya.
Sumber: kompas.com