Temuan Pemerhati Jasa Konstruksi dan Pembangunan Thoriq Nasution tentang adanya pengeroposan beton di Jalan KH Abdullah bin Nuh, dibantah Pejabat Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bogor, Ferry Firmansyah.
Ferry mengatakan, yang terjadi bukanlah pengeroposan. Melainkan kesalahan saat pemerataan coran yang terlewatkan oleh pekerja, sehingga ada ronggarongga. Namun, itu tak perlu dikhawatirkan. Karena ronggarongga itu akan ditutupi. “Ya, mungkin human error. Nanti juga saat pengecoran di sebelahnya, rongga-rongga tersebut akan ditutupi,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia membantah jika besi dudukan yang digunakan tak sesuai standar. Menurut dia, sebelum dikerjakan, semuanya melalui persetujuan pejabat pelaksana teknis DBMP. “Besi yang digunakan berukuran sepuluh milimeter, bukan 6-7 milimeter seperti disampaikan Thoriq,” ucapnya.
Menurut dia, uji kekuatan dapat dilakukan di laboratorium DBMP. Jika terbukti tak kuat menopang kekuatan sepuluh ton ke atas, betonisasi itu bisa dibongkar. Sementara itu, Thoriq mengatakan, DBMP salah jika rongga-rongga itu ditutupi saat pengocoran bagian sebelah. Namun, dia mendukung upaya dinas tersebut untuk menguji kekuatan beton melalui lab. “Tak sesuai teknis, tak boleh dilakukan dengan penyambungan. Sehari saja tak akan bisa, apalagi 30 hari,” ucapnya.
Sumber: radar-bogor.co.id