Aliansi Masyarakat Miskin (AMM) Malang ratusan anak jalanan mendeklarasikan bebas putus sekolah dan menuntut hak anak miskin pada pemerintah.
Aliansi Masyarakat Miskin (AMM) Malang bersama seratusan anak jalanan (anjal), anak pengemis, anak tukang becak dan lainnya menggelar deklarasi Kota Malang bebas anak putus sekolah. Deklarasi digelar di perempatan Jl Dieng, Minggu (22/8) mulai pukul 10.00 WIB.
Menurut Amrullah, Koordinator AMM, anak-anak dari keluarga miskin (gakin) itu berasal dari Sukun, Jl Muharto, dan mereka yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) Metro. Mereka inilah, menurut Amrullah, yang selama ini tidak mendapatkan akses ke pendidikan yang layak karena miskin dan tidak terjangkau tangan pemerintah. Mereka datang di lokasi deklarasi dengan menumpang mikrolet. Namun semangat mereka untuk menuntut pendidikan yang setara dengan warga berduit sangat besar.
”Latar belakang kegiatan ini karena kami merasa prihatin dengan masih banyaknya anak-anak usia sekolah di Kota Malang yang putus sekolah karena terbentur biaya,” kata Amrullah, kemarin.
Guna menekan angka putus sekolah itu, tahun ini AMM berusaha menyekolahkan 235 anak dari keluarga tak mampu, anjal, anak pengemis, anak tukang becak, dan lainnya. Pada tahun ajaran baru 2010 ini, mereka ada yang masuk sekolah dasar (SD), SMP, dan SMA/SMK. ”Anak-anak itu akhirnya memperoleh pendidikan gratis,” ungkap Amrullah.
Agar Kota Malang bebas anak putus sekolah, menurut Amrullah, konsekuensinya Pemkot Malang wajib menyelenggarakan pendidikan gratis. Terkait dana bantuan operasional sekolah yang didanai APBD Kota Malang (Bosda), Amrullah menuntut secepatnya dicairkan, sehingga pendidikan SD dan SMP secara gratis dapat segera diwujudkan.
Kendati pemkot telah menjanjikan dana Bosda akan cair sebelum Lebaran, Amrullah menganggap tenggat waktu itu terlalu lama. ”Jika sebelum Lebaran, kasihan sekolah-sekolah. Kini mereka butuh dana itu untuk operasional,” kata Amrullah.
Karena itu, papar Amrullah, apabila Senin (23/8) atau paling lambat Selasa (24/8) dana Bosda tak juga cair, AMM bersama anjal, anak pengemis, dan anak dari para gakin lainnya akan mengadu ke kejaksaan negeri.
Seusai deklarasi Kota Malang bebas anak putus sekolah, AMM membagikan tas dan sepatu kepada para anjal, anak pengemis, anak tukang becak, dan anak dari keluarga tak mampu lainnya yang masuk sekolah pada tahun jaran baru ini. Terlihat kegembiraan anak-anak itu ketika mendapatkan barang-barang yang selama ini barang mewah
AMM merupakan organisasi nonpemerintah yang getol mengkritik kebijakan pendidikan di Kota Malang yang menurutnya tidak berpihak pada si miskin, apalagi kini banyak sekolah berlomba menjadi yang termahal dengan dalih fasilitas.
Sumber: surya.co.id