Sungguh apes nasib Agung Gunawan (17), warga Kelurahan Nanggewer, RT 3/1, Kecamatan Cibinong. Ia dihipnotis seseorang hingga motor yamaha vega R berpelat F 5589 miliknya, lenyap di terowongan Tol Jagorawi, Kecamatan Babakanmadang, kemarin. Usai dihipnotis, Agung sempat linglung dan baru sadar saat tiba di rumahnya.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14:00. Berawal saat Agung mengendarai motor vega R yang kerap digunakan sang Ayah, Basri (45) untuk mengojek. Setibanya di Perumahan Bumi Sentosa, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong. Mendadak, seseorang menyetopnya, dan minta diantarkan ke Sentul. Karena berpikir sekalian jalan-jalan, Agung pun mengiyakan laki-laki yang menurut dia berbadan tinggi dan besar.
Kemudian, Agung terlebih dahulu diajak berputar-putar dan terakhir diminta mengantarkan laki-laki yang tidak dikenalnya itu ke terowongan Tol Jagorawi, Kecamatan Babakanmadang. Di lokasi ia kemudian bertemu seorang kakek-kakek. “Di situ (Terowongan Tol Jagorawi, red), anak saya diberi minum air, terus diajak ngobrol lama,” ujar Ibu Agung, Aminah (43), saat ditemui di Mapolsek Babakanmadang, kemarin.
Sesudah itu, si kakek meminjam motor agung. Alasannya, hendak mengambil Al-Quran. Dengan polos bercampur linglung, Agung kemudian menyerahkan kunci motornya. Lalu si kakek dan laki-laki tinggi besar itu pun lekas kabur. Sementara itu, Agung hanya menunggu di terowongan tol jagorawi. Setelah ditunggu hingga pukul 16:00, motornya tak kunjung datang.
Sambil linglung, Agung memilih berjalan kaki kembali ke rumahnya di Kelurahan Nanggewer. Namun, di tengah jalan, Agung bertemu pamannya, Ilyas (40), hingga diantarkan pulang. “Kalau kata pamannya, waktu ditemukan itu, Agung seperti orang linglung. Dia jalan kaki sendirian, dan ditanya ke mana motornya, dia malah bilang diambil orang,” ujar Aminah, seraya menambahkan, begitu sampai di rumah, Agung juga tak lekas sadar, tetapi baru sadar kalau motornya diambil orang, setelah agak lama didiamkan.
Menurut Aminah, saat hendak dilaporkan ke Polsek Babakanmadang, petugas menolak untuk menerima laporan. “Polisi maunya laporan pencurian. Padahal itu bukan pencurian, itu masuk ke penipuan,” terang petugas.
Sumber: lodaya.web.id