Kehebohan malam tadi sekitar pukul 20.00 Wita, terjadi di Jl Juanda 2, Blok C, RT 16. Puluhan warga terlihat mengepung sebuah rumah mewah berlantai 2. Mereka terlihat sigap mengamati rumah itu. Pasalnya, di dalam diduga ada maling yang bersembunyi. Nahasnya, hingga polisi masuk dan melakukan penyisiran, pelaku tak ditemukan. Hanya saja, kondisi rumah sudah berantakan.
Uang dan sejumlah barang berharga dibawa kabur. Sebuah brankas terlihat sudah berada di teras rumah. Rumah tersebut diketahui dihuni pejabat Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim bernama Fajar Adi Kusumo (49). Rumahnya disatroni kawanan maling saat ia bersama keluarganya sedang tak keluar. Dari keterangan yang dihimpun Sapos, sekitar pukul 11.00 Wita kemarin, Fajar menduduki posisi Kasubag Din Tata Ruang di PU Kaltim, pergi ke respsi pernikahan bersama Wahyu (36), istrinya.
Sepulangnya dari undangan sekitar pukul 14.00 Wita, ia melihat kondisi rumah masih terkunci rapat. Sekitar pukul 15.00 Wita, Fajar beserta istri dan kedua anaknya kembali meninggalkan rumah. Agar kondisi tetap aman, Fajar mengunci pintu dan pagar. Diduga kuat, keluarnya Fajar untuk yang kedua kalinya itu, diketahui pelaku kejahatan. Saat kosong, maling yang diperkirakan lebih dari dua orang itu, menyusup. Rantai besi yang mengikat pagar dipotong. Pintu utama pun dicongkel. Setelah itu, para pelaku dengan leluasa mencari barang-barang berharga. Uang Rp22 juta di lemari digasak. Sebuah laptop yang letaknya tak jauh dari kamar utama juga dibawa kabur. Para pelaku juga mencoba membawa kabur brankas yang berada di kamar utama.
Dengan menggunakan selimut, mereka menyeret brankas hingga ke teras rumah. Sekitar pukul 20.00 Wita, Fajar dan keluarga kembali. Betapa kagetnya melihat pagar sudah tak terkunci dengan rantai yang sudah terlepas. Fajar pun langsung memeriksa. “Saya tidak pernah meninggalkan rumah dalam keadaan kosong dengan kondisi pagar tak terkunci. Makanya waktu saya lihat rantai pagar lepas dan terbuka, saya langsung melihat kondisi rumah,” jelas Fajar di lokasi kejadian. Fajar juga memberitahu warga sekitar.
“Waktu melihat brankas di teras, saya rumah saya dimasuki maling. Saya langsung menghubungi warga dan polisi,” ujarnya. Khawatir pelaku masih berada di rumah, Fajar dan keluarga memutuskan untuk tetap berada di luar hingga aparat datang melakukan pemeriksaan. Belasan warga yang geram akan aksi pelaku juga langsung mengepung rumah Fajar dan berharap pelaku dapat segera tertangkap. Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Arkan Hamzah, melalui Kapolsekta Samarinda Ulu AKP Sekar, didampingi Kanit Reskrim Ipda Kadiyo mengungkapkan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah sudut rumah. Namun pelaku sudah kabur sebelum empunya rumah datang. “Informasinya memang pelaku masih di dalam. Makanya kita lakukan pencarian hingga ke plafon. Tapi tak ketemu. Bisa saja pelaku yang diperkirakan lebih dari 2 orang itu sudah lebih dulu keluar sebelum pemilik rumahnya datang,” ungkap Kadiyo di TKP. Hingga tadi malam, korban masih terlihat syok dan belum memberikan laporan resmi kepada pihak kepolisian. Akibat kasus tersebut Fajar diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp30 juta.
Sumber: sapos.co.id