Akibat dipecat dari anggota satuan kepolisian dan ingin minta diaktifkan kembali, akhirnya seorang inspektur polisi di Manila menyandera bus wisata, Senin (23/8) hari ini.
“Sedikitnya terdapat 25 orang, termasuk 22 orang asing di dalam bus tersebut,” kata seorang pejabat kepolisian Manila, Rodolfo Magtibay
Magtibay- panggilan akrabnya- mengatakan inspektur yang diberhentikan adalah Rolando Mendoza. Dalam aksinya Mendoza menuntut dengan menulis di papan tulis dan kemudian ditampilkan di kaca depan bus.
Jurubicara polisi Erwin Margarejo kepada wartawan mengatakan, Mendoza mengenakan seragam dan membawa senapan ketika ia turun bus wisata sekitar dua jam setelah situasi sandera dimulai.
“Enam sandera dari Hong Kong. Diantaranya tiga perempuan dan tiga anak telah dibebaskan,” kata Margarejo kepada CNN afiliasi ANC dan kemudian menunjukkan gambar laki-laki lain sewaktu meninggalkan bus dengan seorang negosiator.
”Mereka masih tenang di bus itu, tapi bingung, kata Margarejo. Sekitar 2 dini hari ANC menunjukkan gambar tanda diposting di kaca depan bus yang bertuliskan, “kesepakatan besar akan dimulai setelah 15:00 hari ini.”
Selain itu, ANC juga menunjukkan penumpang yang mengintip dari balik tirai bus yang di parkir dan tanda diposting di pintu bus dengan bertuliskan, “kesalahan besar untuk memperbaiki keputusan yang salah besar.”
Margarejo mengatakan perundingan dengan Mendoza terus dilakukannya. “Dan penggunaan kekuatan adalah pilihan terakhir,” katanya.
“Mendoza diberhentikan setahun yang lalu untuk kesalahan yang tak pantas dilakukan polisi,” terangnya.
Polisi membatasi dari daerah sekitar bus saat mereka mencoba bernegosiasi, dan penembak jitu ditempatkan di dekatnya. Makanan yang dikirim ke para sandera masih di atas kapal. (Heru Lianto)
foto : CNN