Bus pengangkut penumpang mudik Lebaran mendapat “catatan hitam”, setelah adanya laporan tentang pelanggaran yang dilakukan oleh empat perusahaan otobus (PO) di Terminal Bus Antar Kota – Antar Propinsi (AKAP) di terminal Lebak Bulus.
Walikota Jakarta Selatan, Syahrul Effendi, beserta jajarannya melakukan pengecekan langsung ke terminal tersebut, Selasa (7/9) hari ini. Selain melakukan pengecekan di loket-loket bus, Syahrul juga memantau fasilitas di terminal. Ia juga mengatakan pelanggaran yang dilakukan oleh empat PO bus yang tidak menggunakan stampel pada nilai tarif di tiket bus sudah ditindaklanjuti.
Pihak terminal sudah memasukan keempat PO tersebut ke daftar hitam. “Kita memang menemukan pelanggaran. Itu membuktikan pengawasan yang dilakukan oleh pihak terminal berjalan,” ujar Syahrul, saat melakukan pengecekan kepada SWATT Online
Ia berharap loket-loket yang ada di terminal tidak lagi menaikan tarif Lebaran semaunya. Namun, bagi angkutan Lebaran jarak dekat, seperti tujuan Bandung, Cirebon, dan Bogor, pengawasannya tidak dapat dipantau dengan maksimal, dikarenakan pembayaran tiket dilakukan di atas bus setelah ke luar dari terminal. Sehingga indikasi adanya pelanggaran bisa saja terjadi. Untuk itu, Walikota mengimbau kepada penumpang agar melaporkan PO bus yang bersangkutan jika ditemukan tarif tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan.
“Penumpang dapat melaporkan di terminal tujuan jika harganya tidak sesuai. Agar pelanggaran dapat diminimalisir,” tambahnya. Selain itu, ia juga menghimbau agar penumpang dapat menjaga keselamatan dirinya sendiri. Dengan tidak mudah percaya orang yang baru dikenal. Serta tidak mudah menerima makanan atau pun minuman dari orang lain. Karena modus kejahatan saat arus mudik semakin banyak dan harus dihindari.
Sejauh ini, kata Syahrul, arus mudik di Terminal Bus AKAP Lebak Bulus tergolong kondusif. Belum ada laporan tindak kejahatan selama H-7 hingga H-3. Sementara untuk berbagai fasilitas, seperti posko keamanan, posko kesehatan, mushola, toilet, dan ruang tunggu terbilang memadai.
“Hingga saat ini semua fasilitas memadai. Bus yang disediakan untukmengantisipasi lonjakan penumpang pada puncak arus balik masih cukup,” terangnya. (NICP)
foto : (NICP)