Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) El-Fatah Manado, Rivaldo Sumayku (17), warga Lingkungan VIII, Teling Atas, tewas ditikam. Maut menjemputnya saat pisau yang dibawa MR alias Marcel (17), warga Kombos Timur, Singkil, menghunjam dada bagian tengah almarhum yang duduk di kelas 2 itu. Peristiwa naas itu terjadi di jalur penghubung antara IT Center dan Matahari Department Store, sekira pukul 21:30 Wita, Sabtu (16/10) lalu. Ironisnya, informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa itu dipicu hal yang sangat sepele. Korban dan beberapa rekannya, semuanya laki-laki, berjalan di jalur itu dari arah IT Center menuju Matahari. Sebaliknya, pelaku dan tiga temannya, dua pria dan satu perempuan, berjalan dari arah Matahari ke IT Center. Saat berpapasan, rombongan korban merasa tersinggung dengan gaya jalan pelaku yang dinilai sombong. Rombongan korban lalu memukuli korban. Dalam perkelahian antara dua kelompok remaja yang saling tidak mengenal itu, pelaku yang terdesak kemudian mengeluarkan pisau dan menikam Rivaldo. Rivaldo sempat berlari 5 meter sebelum akhirnya roboh. Pelaku dan rekan-rekannya lalu menghilang dari TKP. “Kami tidak tahu pelaku membawa pisau. Melihat Rivaldo kena tusuk, kami langsung menghajar pelaku. Saya pun kena tusukan pelaku,†ujar Fredy Singal (16), warga Mahakeret Timur Lingkungan II, salah satu rekan korban yang ikut dalam perkelahian itu. Sejumlah warga yang melihat peristiwa di tempat yang ramai itu kemudian melarikan korban ke RSU dr Prof RD Kandou. “Kami melihat korban tergeletak di depan pintu kanan IT. Kami lalu menolongnya, padahal di situ ada security. Namun dalam perjalanan ke rumah sakit korban menghembuskan nafas terakhir,” tutur Irvan Pomantou (16), didampingi Sivan Besau (18) dan Erfani Kalele (15), warga Karombasan yang membawa korban ke rumah sakit. Mendengar adanya peristiwa pembunuhan itu, aparat Polsek Wenang memburu pelaku. Dia berhasil diamankan di rumahnya sekira pukul 02:30, Minggu (17/10) kemarin. “Mereka (rombongan korban, red) mengeroyok saya di samping IT. Dalam keadaan terdesak saya mencabut pisau untuk lakukan pembelaan,†jelas Marcel di Polsek Wenang, didampingi ayahnya. Kapolresta Manado, Kombes Pol Aridan Roeroe melalui Kapolsek Wenang Kompol Driyano Ibrahim membenarkan kejadian tersebut. “Pelakunya sudah diamankan pihak berwajib dan secepatnya akan diproses, ujar Ibrahim.
Sumber: manadopost.co.id