Lagi, peristiwa jamu oplosan kembali merenggut korban jiwa. Tidak tanggung-tanggung, kali ini peristiwa yang terjadi di daerah Jagakarsa Jakarta Selatan itu sedikitnya menewaskan sembilan orang dan lima orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan secara itensif.
Awalnya, kejadian tersebut bermula saat para korban meminum ginseng oplosan olahan warung jamu yang berlokasi di Jalan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dan setelah para korban meminum minuman oplosan tersebut, sontak para korban langsung mengalami mual-mual dan muntah-muntah, hingga akhirnya para korban dilarikan kerumah sakit yang ada di Jakarta Selatan dan Depok.
Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Nurdi Satriaji, Senin (23/08), mengatakan para korban tewas antara lain Taryono (44), Mashuri (34), Agus Mansyur (41), Hantoro Wibowo (38), Maryadi (33), H Muhamad Alias Betong (38), Iwan Suhendra (42), Ahmad Rizal (30), Heru Setiawan (24) warga Kebagusan 3, yang tewas terakhir dirumah sakit Peri Kasih Lebak Bulus. Para korban sempat dilarikan ke beberapa rumah sakit yaitu RS Marinir Cilandak, RS Fatmawati, RS Zahirah Lenteng Agung dan RS Bakti Yudha Depok sebelum akhirnya tidak tertolong.
Sementara lima orang korban yang masih menjalani perawatan termasuk yang kritis di RS. Marinir Cilandak masing- masing bernama Mustofa (29), Damar Setio Rumekti (29), Rahmat Afandi (24), Sofian Hadi (28) dan M Yusuf (33).
Menurut salah seorang Istri korban, Ida Farida (31) istri Taryono saat ditemui di rumahnya yang berada di Jalan Jagakarsa Gg. Rambutan No. 99A RT 14/01, Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengatakan, suaminya diketahui pergi dari rumah pada Sabtu (21/08) malam dan baru pulang dini hari. Dan sesaat tiba di rumah, Taryono yang berprofesi sebagai sopir angkot 02 jurusan Lenteng Agung-pondok Labu itu mengeluhkankan gangguan pada perutnya.
“Dia pergi malam minggu setelah maghrib dan pulang pukul (01.30 WIB). Saat sampai di rumah suami saya mengeluh perutnya panas. Di kamar mandi dia langsung muntah-muntah dan mengeluh mual serta pusing,” ujar Ida.
“Dan keesokan harinya korban dibawa kerumah sakit Marinir Cilandak hingga akihirnya suami saya meninggal pukul (19.30 WIB),” ujar Ida yang mengaku memiliki 3 anak hasil pernikahannya selama belasan tahun dengan Taryono.
Pasca tewasnya para korban, petugas kepolisian dari Polsek Jagakarsa kemudian melakukan penangkapan terhadap Sarimin (41) pemilik warung jamu. Kepada polisi Sarimin mengaku telah 20 tahun berjualan jamu namun baru pertama kali mengalami peristiwa kematian pelanggan seperti ini.
Ginseng oplosan yang dijualnya, diakui Sarimin merupakan ramuan umum yang banyak ditemui di tukang jamu lainnya.
“Saya sudah belajar ngoplos sejak lima tahun lalu dari sesama pedagang jamu. Bahan campurannya antara lain ginseng dioplos dengan pasta whisky, asem jawa, anggur intisari dan alkohol 70%. Sedangkan belinya di toko kimia di Jatinegara,” ujar Sarimin kepada SWATT Online
Sarimin menambahkan, ketika datang para korban hanya menenggak dua gelas minuman hasil oplosannya. Sarimin yang telah diamankan petugas kepolisian langsung diperiksa, selain menahan tersangka, polisi turut menyita barang bukti berupa sebuah termos minuman oplosan yang dijual, 2 botol pasta whiskey,1 botol pasta asam jawa ,1 jirigen kecil anggur intisari, 1 jirigen besar cairan gingseng, 1 termos air jeruk, 1 jirigen kosong, 2 botol kosong sebagai alat, 3 botol Anggur merah, 3 botol bir serta 6 botol Anker bir kosong.
”Tersangka dapat dijerat pasal 359 Jo UU nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan Jo UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan Jo UU nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,” terang Nurdi
Hingga pukul (15.00 WIB) kini , dua korban yang tewas akibat menenggak minuman oplosan tersebut masih dilakukan otopsi, dan korban yang tewas telah dimakamkan di TPU Jagakarsa. Hingga berita ini diturunkan kasus tersebut masih ditangani oleh Polres Jakarta Selatan. (NICP)
Foto : indramayu-post.blogspot.com