Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkessos) Samarinda akhirnya memberi kepastian soal waktu pemulangan 20 gelandangan dan pengemis (gepeng) hasil tangkapan Satpol PP, Jumat (6/8) malam lalu. Rencananya, Kamis (12/8) jam 10.00 Wita semua gepeng tersebut dipulangkan ke daerah asalnya.
“Setelah kita data, sebagian besar berasal dari Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kebetulan Kamis (12/8) ada KM Bianiya ke Surabaya. Sehingga rencananya kita pulangkan,” terang Kepala Dinkessos Samarinda, Drs H Sulaeman Sade kepada Sapos kemarin.
Secara resmi, lanjut Sulaeman, pihaknya baru menerima gepeng tersebut dari Satpol PP kemarin. Namun karena tak ada tempat penginapan, mereka dititipkan ke Panti Sosial Tresna Wredha Nirwana Puri di Jl Mayjen Sutoyo, Samarinda Utara.
“Tiga malam kita inapkan di situ atas kerjasama dengan Dinas Sosial Kaltim. Yang jelas, Kamis kita berangkatkan,” tegasnya.
Bagaimana jika dalam dua hari ke depan ini ada tangkapan baru? Jika demikian, kata Sulaiman, pihaknya justru merasa lebih bersyukur. Karena sejak awal, pihaknya menginginkan agar bisa memulangkan gepeng secara massal atau dalam jumlah yang besar.
Harapannya agar target Samarinda bebas gepeng itu bisa benar-benar segera terwujud. “Jadi kalau ada tangkapan baru, asal dengan tujuan yang sama langsung kita pulangkan. Yang lainnya juga begitu,” tukasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satpol PP Samarinda, H Achmad Rijani melalui Kasie Ops, Dahyar menyebut belum ada tangkapan baru. Padahal patroli rutin tetap dilakukan pihaknya selama ini. Termasuk menyusuri beberapa lokasi yang disinyalir menjadi lokasi langganan operasi para gepeng.
“Tapi masih nihil hasilnya. Mudahan malam ini (tadi malam, Red) ada hasilnya. Kita rencana sisir semua lokasi tempat tinggal gepeng,” tuturnya.
Dari 20 gepeng yang diamankan, 18 orang berasal dari Sumenep. Sementara sisanya dari Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dan Bondowoso (Jawa Timur)
Diterangkan Sulaeman lagi, biaya makan mereka selama ditampung di panti jompo tetap ditanggung Dinkesos Kota Samarinda. “Kita memang terus koordinasi dengan Satpol PP terkait persoalan ini. Diharapkan, setelah dipulangkan, mereka tidak kembali lagi ke Samarinda untuk mengemis,” tandasnya lagi.
Sulaeman juga mengimbau kepada masyarakat untuk selektif dalam memberikan sedekah. Karena justru bukan pengemis itu yang menikmati hasilnya. Tetapi koordinatornya yang memanfaatkan keberadaan mereka.
“Hal itu sudah kita duga sejak lama, makanya kami berharap tidak hanya mereka yang menjadi gepeng saja ditangkap. Tetapi juga koordinatornya,” tegasnya lagi.
Sulaeman mengaku juga akan berkoordinasi dengan Kepolisian, untuk melakukan pengawasan saat dipulangkan nanti. “Saat ini pendataan masih terus kita lakukan. Karena ada diantara mereka yang sebenarnya juga pernah dipulangkan sebelumnya,” tegasnya lagi.
Beberapa pengemis yang dikonfirmasi Sapos mengaku sudah beberapa bulan berada di Samarinda. Tetapi kebanyakan dari mereka mengaku datang sendiri. “Saya sudah setahun di sini. Dulu memang diajak orang, tetapi sekarang sudah sendiri kok,” kata Marsam, pengemis asal Sumenep.
Hal yang sama dikatakan Sabiah. Ia menyebut sudah ada rencana untuk pulang ke Semenep, tetapi tidak saat ini. “Maunya sih Lebaran nanti baru pulang. Kan masih ada barang-barang saya di sini (Samarinda, Red),” tuturnya lagi.
Sumber: sapos.co.id