Dalam acara coffee morning dengan pimpinan organisasi kepemudaan (OKP) yang diadakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut di Polonia Hotel, Senin (1/11), Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno SH menegaskan bahwa kejadian perampokan yang dilakukan kelompok bersenjata di Sumatera Utara (Sumut) selama ini bukanlah aksi terorisme, seperti anggapan para petinggi di pusat termasuk dari jajaran Polri.
Kapoldasu menilai aksi bersenjata di wilayah Sumut dalam kurun waktu belakangan ini, murni sebagai aksi kelompok bersenjata. Dengan tegas, Kapolda menyampaikan, aksi bersenjata di Sumut yang terjadi selama ini bukan aksi teroris, tetapi murni dilakukan kelompok bersenjata.
Kapoldasu mengungkapkan, awal terjadinya kontak bersenjata antara aparat Poldasu dengan kelompok bersenjata terjadi pada perampokan Bank CIMB Niaga pada 30 September 2010 lalu.
“Secara pribadi saya akan menabalkan 30 September 2010 itu sebagai Hari Kesaktian Poldasu,” kata Oegroseno dihadapan para wartawan.
Itu sebabnya, sejak peristiwa perampokan Bank CIMB Niaga Medan, aparat Poldasu terus melakukan berbagai upaya untuk mengungkap kasus perampokan tersebut.
“Berbagai upaya dilakukan untuk mengungkap berbagai aksi kejahatan di Sumut. Dan upaya-upaya tersebut membuahkan hasil positif dengan berhasilnya aparat Poldasu menangkap 11 pelaku, dimana 8 orang mati dan 3 orang hidup,” tandasnya.
Satu Desa Satu Polisi
Dari penangkapan itu juga terungkap, lanjut Oegroseno ada lima pelaku tinggal di satu kelurahan yang sama, yakni di Belawan Bahagia. Yang dari hasil kunjungan ke daerah tersebut dapat disimpulkan bahwa daerahnya memang sangat tertinggal.
Berkenaan dengan temuan tersebut, Kapoldasu membuat satu konsep untuk kinerja Polri ke depan, dengan menempatkan satu personil Polri di satu desa yang lebih akrab disebut ‘satu desa satu polisi’.
Sementara itu Ketua KNPI Sumut Ir H Ahmad Yasyir Ridho, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapoldasu, yang telah berkenan meluangkan waktu bersilaturahmi dengan pimpinan organisasi kepemudaan di Sumut.
KNPI berharap kegiatan ini secara rutin dilakukan, sehingga bisa terjalin hubungan harmonis antara Polri dengan OKP dalam menjaga kekondusifan di Sumut.
”Kami dari kalangan kepemudaan siap bekerjasama dengan Polri dan berharap silaturahmi ini bisa terus terjalin dan berkesinambungan,” papar Ridho.
Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPI) KNPI Sumut, Rolel Harahap menyambut positif diadakannya acara tersebut sebagai upaya untuk menyatukan persepsi dalam menjaga kekondusifan Sumut.
Terkait dengan penyerangan Polsek Hamparan Perak, Kapoldasu kepada SWATT Online menyebutkan bahwa peristiwa itu bukanlah aksi terorisme, motif penyerangan yang dilakukan murni balas dendam.
Kapoldasu berharap KNPI beserta organisasi kepemudaan hendaknya membuat satu desa binaan dan Polri siap membantu dalam pelaksanaan program tersebut.
”Kapanpun saya siap menjalin komunikasi dengan masyarakat dan organisasi kepemudaan. Kiranya kegiatan silaturahmi ini bisa berjalan secara berkesinambungan,” kata Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno. (mes)