Dari sembilan penumpang speed boat yang tenggelam diterjang ombak di perairan Jawi-jawi (dekat Kuala Baru), Kabupaten Aceh Singkil, dua di antaranya ditemukan tewas, enam selamat, dan seorang lagi masih hilang. Musibah itu terjadi Jumat (30/7) sekitar pukul 15.30 WIB ketika speed boat dalam perjalanan dari Pulau Banyak ke Singkil membawa pekerja proyek pembangunan jembatan penghubung Pulau Balai-Haloban.
Korban selamat dalam musibah itu, lima di antaranya warga Pulau Banyak masing-masing Anhar (68), Mahyudin (37), dan Muhktar (55), Kardi (35), dan Nirman (52) serta Rahmad Subakti (44) warga Langsa. Sedangkan korban yang sudah ditemukan tewas, Firman warga asal Medan dan H Rusli asal Sigli. Seorang lagi masih dalam pencarian hingga Sabtu sore kemarin yaitu Rizal asal Sigli, Kabupaten Pidie.
Dari sembilan penumpang speed boat kayu yang tenggelam itu, empat di antaranya berhasil diselamatkan pada pukul 18.00 WIB hari itu juga oleh awak boat nelayan bermuatan material yang melintas ke tujuan yang sama. Selanjutnya pada Sabtu pagi kemarin tim pencari yang terdiri aparat keamanan dan masyarakat menemukan dua korban lainnya terdampar di pesisir Kuala Baru, yakni Kardi dan Nirman.
Selain menemukan enam korban selamat, tim pencari juga menemukan dua korban tewas (Firman dan H Rusli). Keduanya ditemukan di sekitar Kayu Menang dalam keadaan telungkup ke air. Menurut keterangan rekan-rekan korban, keduanya diduga tidak bisa berenang. Dengan demikian, hingga Sabtu sore kemarin masih ada satu penumpang lain yang belum diketahui nasibnya yaitu Rizal, warga Sigli.
Diamuk gelombang
Informasi awal tenggelamnya sebuah boat di perairan Aceh Singkil diterima Serambi pada Jumat (30/7) malam berdasarkan laporan relawan RAPI Singkil (JZ01RKC) ke Pos SAR Meulaboh dan selanjutnya dari Pos SAR Meulaboh diteruskan ke Kantor SAR Banda Aceh. Namun hingga menjelang tengah malam itu belum ada informasi detail menyangkut kronologi kejadian maupun kepastian jumlah korban.
Wartawan Serambi di Singkil melaporkan, musibah itu terjadi karena speed boat yang dikemudikan Kardi tersebut diduga tak mampu menghadang terjangan badai dan gelombang besar yang kemudian terbalik dan tenggelam.
Mahyudin, seorang korban selamat menuturkan, speed boat itu membawa sembilan penumpang pekerja proyek pembangunan jembatan penghubung Pulau Balai-Haloban plus material bangunan. Speed boat berangkat sekitar pukul 14.00 WIB dari Pulau Balai, ibu kota Kecamatan Pulau Banyak. “Menjelang berangkat, cuaca sangat bersahabat. Tiba-tiba setelah menempuh perjalanan sekitar 10 mil datang angin kencang diikuti ombak besar menghantam speed boat hingga terbalik dan tenggelam,” kata Mahyudin.
Mahyuddin bersama tiga rekannya berenang sekuat tenaga dalam amuk samudra hingga akhirnya melintas sebuah boat pengangkut material dan menyelamatkan mereka. Lima rekannya yang lain terseret arus dan baru ditemukan enam jam kemudian, baik selamat maupun meninggal.
Korban selamat sudah kembali ke rumah masing-masing setelah sempat dievakuasi dan mendapat perawatan medis di Singkil. Sementara proses pencarian korban yang belum ditemukan masih terus dilakukan. “Kita sudah koordinasi dengan semua pihak, untuk melakukan pencarian korban, tapi tetap harus memperhatikan kondisi cuaca jangan sampai yang cari malah hilang,” kata Asisten II Sekdakab Aceh Singkil Drs Azmi.
Direspons wagub
Berita musibah tenggelam boat tersebut sempat diterima Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Muhammad Nazar ketika sedang berdialog dengan Wakil Bupati Aceh Singkil Khazali, Unsur Muspida, dan tokoh-tokoh masyarakat setempat, Jumat (30/7) malam.
Wagub Aceh mengingatkan agar segera dicari solusi transportasi laut yang dapat meminimalisir angka kecelakaan. Ia juga berpesan agar masyarakat yang akan melaut memperhatikan prediksi cuaca yang dikeluarkan BMKG untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Kita harus cari solusi meminimalisir angka kecelakaan di laut,” kata Muhammad Nazar. Laporan lain menyebutkan, akibat cuaca yang tidak bersahabat hampir sepekan ini, juga sempat menenggelamkan sebuah perahu milik Armin, warga Haloban saat menuju Pulau Balai. Meski tak ada korban jiwa, namun perahu tersebut hancur dihantam ombak.
sumber: serambinews.com