Korban meninggal akibat kecelakaan yang membakar 10 penumpang mobil L 300 di Jalan Raya Dusun Rukem, Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Senin (10/8) pukul 22.30 bertambah. Korban meninggal kedua adalah Zulaikah, 38, asal Dusun Druju, Pondokagung, Kasembon.
Zulaikah yang juga tante Mohammad Adib Prasetyo, korban yang meninggal di dalam mobil, ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah dirawat satu hari dua malam di RSUD dr Soetomo, Surabaya. Zulaikah meninggal pukul 08.00 kemarin di ruang Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD dr Soetomo lantaran menderita luka bakar sekujur tubuh.
Korban yang masih kakak kandung Mustar, ayah Adib, adalah penumpang dengan luka bakar paling serius. Maklum, saat bensin tumpah, kedua kaki Zulaikah berusaha menyelamatkan jeriken bensin tersebut dengan cara menjepit dengan kedua kakinya. Dengan harapan, bensin dalam jeriken 25 liter itu tak sampai tumpah. Namun usaha Zulaikah sia-sia. Bensin tetap tumpah dan beberapa detik kemudian mobil bernopol N 1193 KB itu meledak. Kesepuluh penumpang mobil pun terbakar.
“Kemarin anak saya meninggal. Tadi (kemarin, Red) baru saja kakak saya (Zulaikah) yang meninggal. Jenazahnya sedang dibawa dari Surabaya,” ujar Mustar saat Radar mengunjungi rumahnya di Desa Kacangan, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.
Seperti diberitakan sebelumnya, mobil yang mengangkut 10 orang itu terbakar hebat. Gara-garanya satu jeriken bensin tumpah dan meledak. Diduga kuat bensin itu tersulut panasnya mobil yang baru saja berjalan jauh. Akibat peristiwa itu, Mohammad Adib Prasetyo, 5, terbakar hidup-hidup di dalam mobil. Ia pun meninggal di tempat. Saat mobil meledak, Adib duduk tepat di samping kanan Zulaikah dan sedang tertidur pulas. Sehingga saat penumpang sibuk keluar mobil dan menyelamatkan diri masing-masing, Adib masih tertidur.
Sampai kemarin, masih ada lima korban terbakar yang dirawat. Satu dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya, yakni M. Zaidan, 2, anak Zulaikah. Sedangkan empat orang lainnya dirawat di RS Pare. Mereka adalah Imam Suyono, 60; Jusmina, 58; Hemar, 14; dan Ngatiman, 40.
Saar Radar mengunjungi rumah duka di Dusun Druju, Pondokagung, Kasembon, isak tangis menyelimuti keluarganya. Saat jenazah Zulaikah tiba sekitar pukul 12.00, saudara dan tetangga korban menyambut dengan tangis. “Sabar, diikhlaskan saja,” kata kakak Zulaikah sambil menenangkan salah satu keluarganya.
Akibat kesedihan yang mendalam, keluarga korban tertutup terhadap semua tamu asing. Termasuk wartawan dan polisi. Bahkan, anggota Polsek Kasembon yang sebelumnya berkunjung pun tak disambut baik dan diusir.
Hari Ini Tim Labfor Olah TKP
Sementara itu, hingga kemarin aparat Polsek Kasembon masih mengumpulkan data. Hari ini, rencananya Tim Labfor Polda Jatim bakal mengunjungi lokasi kecelakaan untuk melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). “Kami sudah minta bantuan polda. Besok (hari ini) akan ada tim labfor,” ujar Kapolsek Kasembon AKP Achmad Rianto W.W., kemarin.
Kedatangan ketiga personel dari tim labfor tersebut bakal melakukan penyelidikan untuk mengungkap asal muasal terjadinya kebakaran mobil. Rianto mengatakan, kedatangan tim labfor itu karena keterangan dari saksi masih kurang. “Hasil keterangan saksi masih belum cukup. Api itu dari mana? Itu yang akan dicari,” ucapnya.
Selama ini, saksi korban, termasuk Sofi’i selaku pengemudi mengatakan kebakaran itu karena bensin tumpah dan langsung meledak. Hasil keterangan dari saksi juga masih belum menyimpulkan asal muasal kecelakaan.
Lantaran data penyelidikan yang lemah, hingga kini Polsek Kasembon juga masih belum menetapkan tersangka. Namun jika hasil tim labfor menyatakan ada unsur kesalahan manusia yang menyebabkan api meledak, ia akan menentukan tersangka. “Sekarang ini belum ada tersangka. Semua masih sebatas saksi. Tapi tidak menutup kemungkinan nanti ada tersangka, termasuk pengemudi,” tandasnya.
Sumber: jawapos.com