Resesi global boleh saja menghantam keras perekenomian Eropa. Namun jangan salah, masih ada satu bisnis yang terus berkembang dalam penurunan ekonomi ini, yaitu sindikat kejahatan terorganisir Italia.
Belum lama ini, sebuah kelompok penelitian Eurispes (European Institute of Political, Economic, and Social Studies) yang bermarkas di Roma mengungkapkan bahwa pendapatan mereka justru meningkat menjadi 130 miliar euro ($ 167.000.000.000), naik dari sekitar 90 miliar euro di tahun 2007.
Menurut angka yang diberikan oleh Eurispes dan SOS Impresa -sebuah asosiasi pengusaha untuk melawan pemerasan. Perdagangan narkoba tetap menjadi sumber utama pendapatan yang mendatangkan sekitar 59 miliar euro, dan para mafia pun bisa menghasilkan 5,8 miliar euro dari penjualan senjata.
Masih menurut laporan tahunan Eurispes, pendapatan yang diraup mafia Italia tahun lalu cukup tajam dan melonjak menjadi 40 persen, dan hal tersebut tentu saja mengubah kejahatan menjadi bisnis kelas wahid bangsa Italia.
“Selama krisis, orang-orang mengurangi penjagaan mereka,” kata Roberto Saviano, yang menulis buku best-seller “Gomora” tentang bos kejahatan Camorra, seperti dilansir bloomberg.com
“Studi menunjukkan pasar kriminal tidak pernah menderita selama krisis. Dan Saya yakin bahwa krisis ini membawa keuntungan besar bagi sindikat kejahatan,” lanjutnya.
Menurut perkiraan Eurispes, kelompok kejahatan terorganisir ini menyedot 92 miliar euro, atau sekitar 6 persen dari produk domestik bruto Italia, dari para pebisnis Italia per tahun melalui pembayaran perlindungan, tingkat suku bunga pinjaman yang luar biasa tinggi serta dari bentuk-bentuk pemerasan lainnya.
“Mereka bekerja untuk 250 juta euro per hari dan 10 juta euro per jam,” kata Eurispes. Orang Italia berjuang untuk membayar hipotek dan menghidupi keluarga mereka selama resesi terburuk sejak tahun 1975 yang mengancam pekerjaan dan menyebabkan bank enggan memberikan pinjaman.
“Dengan bertambah banyaknya orang putus asa, rentenir menjadi berkembang. Sementara negara ini (Italia) berada pada lututnya, mafia justru bersukacita,” terang Amedeo Vitagliano – seorang ahli kejahatan Italia di Eurispes.
Ada tanda-tanda arus bisa berbalik melawan mereka. Grup terbesar pemberi kerja Italia, Confindustria, setahun yang lalu mengambil sikap terkuatnya menghadapi kejahatan terorganisir selama 98 tahun sejarahnya, dengan mengumumkan bahwa setiap anggota yang ditemukan membayar pemerasan yang dilakukan Sisilia Cosa Nostra, yang dikenal sebagai “Pizzo,” akan dikeluarkan. Namun, ketika peraturan baru diumumkan, hanya lima anggota asosiasi yang mengaku telah menerima ancaman mafia.
Perlu diketahui, sindikat kejahatan utama Italia terdiri dari Mafia di Sisilia, Camorra berbasis di sekitar Napoli dan Ndrangheta yang beroperasi dari Calabria, di mana wilayah ini terletak di kaki selatan Italia.
Eurispes memperkirakan bahwa pemerintah Italia menyita asset senilai 5,2 miliar euro dari mafia tahun lalu. Camorra telah disita sebanyak 2,9 miliar euro dan mafia Sisilia telah diasingkan sebanyak 1.400.000.000 euro serta ‘Ndrangheta, sebesar 231 juta euro,” ungkap Eurispes dalam laporannya. (sol)
foto : indybay.org