Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan demonstrasi di depan Tugu Kujang, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Senin (18/10). Mereka berdemonstrasi menentang sejumlah kebijakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, selama satu tahun berjalannya masa Kabinet Indonesia Bersatu II.
“Presiden telah gagal menjalankan roda pemerintahan. Turunkan SBY-Boediono,” ujar Ketua PMII, Reza Saharlian saat berorasi. “Ini solusi terbaik. SBY selama ini bertindak bukan untuk kepentingan rakyat,”.
Ia pun mengatakan beragam program pemerintah yang ada masih bersimpat temporer dan terbukti tak mendidik. Misalnya Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (Jamkeskin). “SBY hanya membuat program yang bertujuan menyelamatkan koalisi partainya saja,” jelas pemuda berusia 20 tahun ini.
Selain itu, dalam aksi ini, mahasiswa pun menyampaikan beragam tuntutn lain. Mulai dari meminta pemerintah menurunkan harga bahan pokok yang kian melambung, menggratiskan biaya kesehatan secara temporer serta perbesar subsidi pendidikan untuk warga masyarakat yang miskin.
Demonstrasi yang dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB ini diikuti sekitar 50 mahasiswa. Tak hanya membawa spanduk besar berisi kecaman pada pemerintah, beberapa mahasiswa juga sempat tidur di jalan yang berdampak pada kemacetan parah arus lalu lintas di sekitar pertigaan Tugu Kujang.
Menurut Oci (20), salah satu koordinator aksi, mahasiswa akan terus melakukan demonstrasi hingga aspirasi mereka di dengar. Gadis yang duduk di salah satu universitas swasta di wilayah Tanah Sareal ini mengaku pihaknya akan mendatangkan massa lebih banyak lagi. “Ini ketiga kalinya kami turun ke jalan. Kami akan terus turun sampai aspirasi ini terealisasi,” kata humas PMII ini.
Dalam demonstrasi ini sekitar 100 personel polisi diterjunkan untuk mengamankan aksi dan lalu lintas. Sekitar satu jam kemudian, mahasiswa pun membubarkan diri.
Sumber republika.co.id