BIREUEN-24 warga dari sejumlah desa di Bireuen tak bisa berkutik. Mereka hanya bisa pasrah saat digelandang menggunakan truk ke Mapolres, akibat tertangkap basah bermain domino dan tusot. Hal ini dilakukan dalam operasi cipta kondisi, jelang datangnya Ramadhan.
Penggerebekan berlangsung di beberapa tempat, Kamis (29/7) dinihari. Setelah mendapatkan pembinaan singkat, warga dilepas kembali sedangkan peralatan disita polisi.
Amatan Metro Aceh dalam razia dinihari itu, selain mengamankan para pemainnya, Operasi cipta kondisi dipimpin Kabag Ops AKP Yoga Prasetyo disertai Kasatreskrim AKP Khairul Saleh SH SIK, juga turut memeriksa lokasi penginapan.
Bahkan dari sejumlah lokasi petugas berhasil menyita peralatan kedua jenis permainan. Sedikitnya ada empat meja tusot dan satu meja domino diamankan lengkap dengan peralatan pendukungnya. Usai mengerebek sejumlah lokasi diduga dapat menjurus perjudian terselubung, dari Kota Bireuen petugas kembali ke Polres tapi sempat singgah ditempat penginapan. Tepatnya di pinggiran jalan Banda Aceh-Medan kawasan Desa Geulanggang Baro, Kecamatan Kota Juang. Namun ditempat itu, tidak ditemukan hal-hal tidak diinginkan.
Setibanya dikawasan Desa Paya Kareng, truck polisi mengangkut belasan orang dewasa dan remaja, disertai sejumlah kenderaan roda empat berbagai jenis lainnya mendadak berhenti. Pasalnya terlihat sejumlah lelaki mulai paruh baya dan remaja, sedang asik main tusot dan juga domino. Tanpa pandang bulu, semua para pemain dinaikkan dalam truck dibawa ke Polres bersama barang bukti.
Setelah identitas seluruh warga dicatat, selanjutnya mereka diberikan pembinaan singkat terkait gelar operasi yang sedang dilaksanakan. Informasi terakhir semuanya sudah diizinkan pulang kerumah masing-masing, tapi dengan perjanjian tidak mengulangi lagi. Jika sampai kembali tertangkap, maka segera dijerat pasal 303 KHU Pidana.
Kabag Ops Polres Bireuen AKP Yogra Prasetyo dan Kasatreskrim AKP Khairul Saleh SH Sik, mengatakan razia dilaksanakan itu merupakan operasi cipta kondisi dalam rangka menyambut masuknya bulan suci ramadhan tahun 2010 ini.
“Para pemain dan barang bukti tetap kita amankan ke Polres, setelah mendapatkan pembinaan mereka diizinkan pulang dengan catatan tidak mengulangi lagi perbuatannya,” ujar keduanya, seraya menghimbau kepada masyarakat lainnya.
sumber: rakyataceh.com