Upaya mencari rasa keadilan di mata hukum yang dialami Rio Adrianus Ferdinan Sinaga (41) dan Melkior Yitnorius Liga (21), korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum manajemen maupun sekuriti Diskotek Planet 1 dan 2, seolah menemui jalan panjang.
Belum adanya titik terang atas permasalahan yang menimpanya, membuat korban bersama keluarganya menemui Kepala Polda Kepri, Brigadir Jendral Pudji Hartanto di ruang kerjanya, Rabu (11/8) siang. “Janjian jam sepuluh, tapi kami baru bisa ditemui selepas salat, sekitar jam satu siang,” ungkap Rio.
Kali pertama bertandang menghadap pejabat Polri itu, dandanan mereka berempat, Rio, Jeko, Restiyonas Gustinis alias Gusti, dan Yitno (sapaan akrab Melkior) pun ala kadarnya. “Ada yang masih pake celana pendek. Mobil kami Carry metrotrans, parkir diantara mobil mewah di Polda,” bebernya, Kamis (12/8) sore.
Diungkapkan mereka, Kapolda berjanji akan memanggil Kapolsek dan Kanit Reskrim Batuampar. “Apabila nanti ada anggota saya yang bermain, kita akan tindaklanjuti,” tutur Rio diamini Gusti, menirukan ucapak Kapolda saat ditemui mereka.
Selain merespon kemelut kasus yang berlarut-larut itu, menurut Rio dan kawan-kawan, orang nomor satu di jajaran kepolisian Kepri itu juga meminta agar jangan ada lagi pengerahan massa. “Makanya kami juga jelaskan, kalau pun ada massa yang mengatasnamakan kasus kami, itu bukanlah dari pihak kami,” tegas Rio.
Cerita sampai keempatnya berhasil masuk ke ruangan Kapolda pun cukup unik. “Untungnya dari malam itu saya sudah pesan, jangan hapus SMS-nya. Eh ternyata benar, kami sempat kesulitan masuk, barulah diizinkan setelah kami tunjukkan SMS dari beliau (Kapolda),” ulasnya.
Sementara itu, Yitno, korban aksi pengeroyokan beberapa sekuriti di Diskotek Planet 1 Seijodoh, mengaku masih kerap merasa gatal-gatal di bagian mata kirinya yang hingga kemarin masih memerah dan luka memar.
“Sejak kejadian itu, dia (Yitno) jadi nggak bisa nambang metrotrans Bengkong-Mukakuning. Setelah berobat di RSBK (Rumah Sakit Budi Kemuliaan), lalu diberi resep obat. Sekarang masih diobati pakai pil, salep, dan obat tetes mata,” kata Stevanus (40), ayah Yitno.
Yitno sendiri berharap pelaku pengeroyoknya bisa segera digulung polisi.“Yang diamankan saja dilepas, alasan tak cukup bukti,” gerutu Gusti.
Sumber: posmetrobatam.com