Sebuah tower seluler setinggi 70 meter di Jl Pahlawan Bajuri I, Kecamatan Pakisaji disegel warga desa setempat. Alasannya, pemilik tower dianggap tak merealisasikan tuntutan warga soal uang kopensasi untuk pembangunan jalan dan saluran air.
Minggu (22/8) pagi, warga mendatangi lokasi pembangunan tower di lahan milik Ahmad Jaelani, kepala desa setempat. Selain menghentikan para kegiatan pekerja, warga juga menancapkan poster protes. Bahkan, jalan masuk ke lokasi tower itu, kini ditutup warga dengan pagar bambu.
“Ini bentuk kekesalan warga karena tuntutannya tak digubris pemilik tower. Ia hanya mau membangun tower, tanpa memikirkan keinginan warga pemilik kampung,” tutur Susanto, ketua RT setempat, Minggu (22/8).
Kata Susanto, ini bukan aksi pertama warga. Aksi penolakan sebelumnya digelar 16 April 2009, ketika pembangunan tower akan dimulai. Namun, pihak tower menggunakan segala cara, di antaranya memperalat warga setempat untuk ditugasi mencari dukungan tandan tangan warga. Akhirnya, sebagian warga atau sekitar 18 kepala keluarga bersedia menandatangani persetujuan pendirian tower tersebut. Kopensasinya, setiap orang diberi uang Rp 800.000. Namun, selain itu, warga juga menuntut kopensasi untuk kampung sebesar Rp 250 juta. Uang itu untuk membangun jalan kampung dan saluran air yang rusak.
Kekesalan warga semakin memuncak ketika mereka mendengar izin pendirian tower ke Dinas Perhubungan dan Informatika Pemkab Malang juga belum beres. Puncak kekesalan warga itu akhirnya dilampiaskan dengan cara menutup jalan masuk ke tower. “Kalau pihak tower tak merealisasikan tuntutan warga, maka warga sepakat akan menghentikan operasional tower ini meski sudah berdiri,” tegasnya.
AKP Farid Fatoni, Kapolsek Pakisaji, mengatakan, pihaknya sudah minta pada desa agar persoalan perizinan ke warga diselesaikan dulu agar tidak memicu konflik lebih keras. “Namun, kata kadesnya, pihaknya akan memanggil RT dan perwakilan warga untuk diajak membahas masalah ini,” tegas Farid.
Sedang Ahmad Jaelani, kades setempat, dan pihak pemilik tower belum berhasil dikonfirmasi.
Sumber: surya.co.id