Setiap tanggal 17 September, negara kita memperingatinya sebagai Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas). Tahun ini, Harhubnas mengambil tema “Melalui Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2010, Kita Tingkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Guna Mewujudkan Pelayanan yang Tepat Mutu dan Tepat Waktu”.
Membaca tema di atas apa yang terlintas di benak kita ? Tema yang diangkat dalam Harhubnas 2010 mudah-mudahan tidak hanya sebatas jargon semata yang tertuang di atas kertas tapi pelaksanaannya nihil. Jelang Harhubnas tahun ini, perkeretaapian di Sumut mendapat nilai minus dengan terjadinya kecelakaan kereta api di Serdang Bedagai. Kereta api pengangkut Crude Palm Oil (CPO) tabrakan dengan kereta api penumpang di Jalan Deli, Lingkungan II, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai, sejumlah penumpang luka-luka akibat kejadian ini.
Seperti dirangkum dari berbagai media, kecelakaan terjadi saat KA Sri Bilah Utama yang mengangkut penumpang melaju dari arah Rantau Prapat menuju Medan melintas di spur dua. Tiba-tiba, KA pengakut CPO dari arah Medan melintas di spur satu, tanpa menunggu seluruh gerbong Sri Bilah Utama melintasi spur dua. KA pengakut CPO pun langsung menabrak gerbong ke enam KA Sri Bilah Utama dari 12 rangkaian sehingga gerbong tersebut terlempar ke luar jalur dan terseret lebih dari 300 meter.
Di tengah persaingan jasa transportasi saat ini sebagai bagian dari perhubungan darat, laut dan udara, masalah layanan masih sering menjadi keluhan konsumen. Seperti di Bandara Polonia Medan, masih saja ada berkeliaran calo tiket, di pelabuhan Belawan Medan juga sama. Di loket pembelian tiket Pelni “katanya” habis, tapi begitu keluar dari area loket ada calo yang menawarkan tiket dengan harga sedikit agak mahal dari ketentuan. Apakah ini yang namanya pelayanan tepat mutu ?
Beberapa tahun terakhir peranan dan perkembangan sektor jasa khususnya transportasi udara di Indonesia terasa semakin penting. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi udara dimana didalamnya tersedia berbagai macam fasilitas baik pelayanan terhadap pesawat udara (airlines) maupun pelayanan jasa penumpang (passenger). Disinilah keberadaan Angkasa Pura sebagai perusahaan penyedia bandara (terminal) dapat dirasakan sangat membantu masyarakat dalam bidang transportasi udara.
PT. (Persero) Angkasa Pura sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa transportasi udara merupakan satu-satunya perusahaan yang mengolah prasarana transportasi udara di Indonesia .
Bagaimana dengan transportasi darat ? Seperti bus antar kota antar provinsi atau angkutan dalam kota sejenis angkot, taksi dan bus Damri apakah layanan yang diberikan sudah sesuai dengan harapan ?
Pembenahan ke Dalam
Medan sebagai kota ketiga terbesar di Indonesia memiliki permasalahan yang sama dengan kota-kota lainnya. Yaitu masalah kemacetan lalulintas yang terjadi di beberapa ruas jalan terutama di inti kota dan pintu gerbang kota Medan. Beberapa jalan alternatif telah dibangun dan diharapkan dapat mengurangi angka kemacetan lalulintas di kota Medan.
Ruas jalan alternatif di pintu gerban telah dibangun fly over (jalan layang) Amplas dan dalam waktu dekat akan dibangun fly over Padang Bulan Medan setelah beberapa tahun sebelumnya dibangun fly over Pulo Brayan Medan. Tapi sayang, di bawah jalan fly over Brayan ini ada pasar yang akhirnya mengganggu pengguna jalan.
Selain masalah kemacetan lalulintas yang diakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalulintas, masalah seringnya traffick light (lampu jalan) padam juga memberi andil terhadap kemacetan lalulintas. Permasalahan lain yang kemudian muncul adalah, semakin banyaknya jumlah kendaraan di kota Medan tidak diikuti dengan pertambahan ruas jalan atau pelebaran jalan. Jumlah kendaraan yang begitu banyak saat tumpah ke jalanan menyebabkan kemacetan yang luar biasa.
Belum lagi penataan masalah perparkiran yang sering menjadi kendala dalam kelancaran arus lalulintas di beberapa ruas jalan di kota Medan. Saat ini, hampir di setiap jengkal jalan di kota Medan dijaga oleh juru parkir. Kalau tata kelolanya bagus mungkin tidak akan mengganggu pengguna jalan lain yang melintas.
Lantas, apakah dengan memperingati Harhubnas pelayanan tepat mutu dan waktu langsung terealisasi. Nanti dulu..!! Harapan Menteri Perhubungan lewat peringatan Harhubnas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat guna mewujudkan pelayanan yang tepat mutu dan tepat waktu mudah-mudahan tidak hanya pada puncak Harhubnas saja tapi pelaksanaannya di lapangan benar-benar dilaksanakan oleh semua lini di lingkungan kementerian perhubungan (darat, laut dan udara).
Sudah pasti, untuk mewujudkan layanan yang tepat mutu dan tepat waktu ada banyak hal yang harus dibenahi. Mulai dari pembenahan ke dalam seperti menyiapkan SDM di lingkungan kementerian perhubungan dan dinas perhubungan di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, lalu kemudian pembenahan sistem dan infrastruktur pendukungnya (dalam menyiapkan infrastruktur pendukung bersinergi dengan stake holders).
Setelah infrastruktur seperti jalan dan jembatan sudah diperbaiki, Dishub yang memiliki kewenangan dalam mengatur regulasi kendaraan yang lewat di jalan tersebut perlu tegas dalam menegakkan aturan-aturan yang ada terutama di jembatan timbang. Berdasarkan pantaun di lapangan, masih saja ada kendaraan sejenis truk dengan tonase berat melintas di beberapa ruas jalan di Sumatera Utara. Ada kesan petugas tutup mata dan membiarkan mobil truk dengan tonase berat lewat begitu saja.
Ke depan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan di daerah harus tegas dalam menegakkan aturan-aturan yang berlaku. Seperti daerah larangan becak (kendaraan roda tiga) di beberapa ruas jalan di kota Medan sudah tidak diperdulikan lagi. Halte bus dan beberapa marka jalan perlu perbaikan. Halte bus yang selama ini sudah beralih fungsi perlu ditertibkan dan dikembalikan ke fungsi awal sebagai halte bus. Kemudian, menertibkan calo-calo yang berkeliaran di bandara, pelabuhan dan terminal bus.
Terwujudnya harapan tersebut juga tidak terlepas dari kesadaran masyarakat pengguna jalan dalam mematuhi aturan-aturan yang ada. Dukungan dari semua kalangan akan lebih mempercepat terwujudnya pelayanan tepat mutu dan tepat waktu di semua sektor transportasi mulai dari transportasi darat, laut dan udara.
* Penulis adalah pemerhati masalah sosial tinggal di Medan.