Aksi premanisme kembali terjadi di Kota Denpasar, Senin (2/8) kemarin. Kalau sebelumnya terjadi dini hari, tetapi kali ini terjadi siang hari pukul 11.00 wita. Aksi premanisme itu terjadi di dua tempat dan waktu berbeda. Satu lokasi di Karaoke New Star, Jalan Gunung Soputan, Denpasar, dan satunya lagi di seputaran Jalan Nangka Utara, Denpasar.
Akibat perkelahian antarkelompok itu, dua orang mengalami luka serius. Bahkan, masing-masing korban yakni Gede Suryawan (31) dan Ketut Mini (32) kini dirawat di rumah sakit berbeda (RS Sanglah dan Kasih Ibu). Belum diketahui pasti apa pemicu dari kejadian tersebut. Namun, kuat dugaan antara kejadian di Karaoke New Star dan di Jalan Nangka Utara Denpasar ada kaitannya.
Suasana di dua tempat itu sempat mencekam. Sebab, kedua kelompok preman itu bentrok dengan menggunakan senjata tajam berupa pedang. Polisi pun hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut. ”Anggota kami masih menyelidiki kasus tersebut,” kata Kapoltabes Denpasar Kombes Pol. Suryanbodo Asmoro.
Informasi di lapangan, aksi perkelahian antarkelompok pemuda ini awalnya terjadi di Karaoke New Star, Senin dini hari pukul 03.00 wita. Entah apa persoalannya, perut Gede Suryawan ditusuk pelaku yang belum diketahui identitasnya. Korban pun mengalami luka serius dengan usus terburai. Kini, korban Gede Suryawan dirawat di RS Kasih Ibu.
Kasus penusukan di Karaoke New Star itu pun dilaporkan ke Polsek Denbar. Di saat polisi melakukan lidik, aksi premanisme selanjutnya pecah di seputaran Jalan Nangka Utara Denpasar, tepatnya di sebelah Circle-K. Sejumlah pemuda yang menggunakan sepeda motor melakukan penyerangan terhadap orang-orang yang duduk-duduk di TKP.
Kejadian penyerangan itu berlangsung pukul 11.00 wita. Peristiwa itu diduga merupakan aksi balas dendam atas kejadian sebelumnya (di Karaoke New Star – red). Warga yang melihat aksi pemuda itu, sontak kaget. Sebab, puluhan pemuda dengan mengendarai motor itu membawa pedang dan menyerang pemuda yang nongkrong di TKP.
Tanpa banyak cakap, para penyerang yang kebanyakan berbadan kekar dan berpakaian serba hitam mengacungkan pedangnya ke arah pemuda lainnya. Para penyerang datang dari arah utara. ”Mereka langsung menyerang sejumlah pemuda yang duduk di TKP,” kata salah satu warga di TKP.
Kata dia, para pemuda yang diserang itu tidak bisa berbuat banyak. Mereka melakukan perlawanan dengan tangan kosong. Perkelahian yang tidak seimbang itu, membuat satu orang yang diserang yakni Ketut Mini ditusuk pelaku dengan pedang. Kejadiannya begitu cepat. ”Saya tidak tahu persis siapa yang terluka. Yang jelas, ada satu orang ditusuk,” katanya.
Warga tadi juga mengatakan, melihat korban terluka, masyarakat di sekitar berupaya untuk melakukan pertolongan. Namun, pelaku malah mengacungkan pedangnya ke arah masyarakat. ”Warga maunya menolong korban, tetapi pelaku mengacungkan pedangnya ke arah warga. Dengan demikian, warga tak bisa berbuat banyak,” ungkapnya.
Situasi tegang akhirnya terhenti ketika sejumlah anggota kepolisian datang ke TKP. Para pelaku berhamburan meninggalkan TKP dan kabur. Bahkan, para pelaku itu meninggalkan motornya. Dua motor yakni jenis Yamaha Jupiter DK 8385 CT dan Supra X 125 DK 8111 IK diamankan Polsek Dentim. ”Saya kurang tahu, apakah motor itu milik para pelaku atau pengunjung toko yang lari karena ketakutan,” terangnya lagi.
Kapolsek Dentim AKP Ambariyadi Wijaya menyatakan terus menyiagakan pasukan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya serangan balik. Salah satunya dengan melakukan patroli rutin dan pemantauan secara intensif antarkedua kelompok pemuda itu. ”Kami akan melakukan patroli rutin, baik siang maupun malam,” ungkapnya.
sumber: balipost.com