ARUS balik Lebaran 2010 di Pelabuhan Beton, Sekupang mencapai puncaknya, kemarin. Lebih 4 ribu penumpang memadati KM Kelud milik PT Pelni. Jumlah tersebut meliputi penumpang turun, naik dan lanjutan.
“Ini puncak, minggu depan jadwal KM Kelud sudah kembali seperti biasa,” ujar Manager Usaha PT Pelni Persero Cabang Batam, Rudi Pentury saat memantau suasana arus balik di Pelabuhan Beton, Sekupang, Sabtu (18/9).
Dia mengatakan, jumlah penumpang turun sebanyak 2.260 orang, penumpang lanjutan 800 dan penumpang naik dari Batam 1.180 orang. “Rute dari arus puncak ini dari Tanjungpriok, Jakarta menuju Belawan, Medan,” ujar Rudi.
Dari 2.260 penumpang yang turun di Batam, ada sekitar 100 penumpang yang ditahan di salah satu ruangan. Mereka yang berada dalam kelompok besar itu mengaku datang dari Semarang, Jawa Tengah mencari pekerjaan di Batam.
“Baru kali ini ke Batam. Kami rombongan. Rencana mau kerja di PT (perusahaan),” ujar Rahmat pencaker yang terjaring lantaran tak punya KTP Batam dan tak mengantongi surat pindah di Pelabuhan Beton, Sekupang.
Selain Hendra, ada juga Suparjo. Lelaki asal Malang, Jawa Timur ini ingin mengadu peruntungannya. Tapi bukan di Batam, melainkan luar negeri. “Ada saudara di Tanjungpiayu. Katanya dia mau ajak saya kerja ke Malaysia. Dia lagi di jalan mau jemput saya,” ujar lelaki berkulit sawo matang itu sambil menunjuk ke luar ruangan tersebut.
Koordinator Pelabuhan dan Bandara Disduk Batam, Ali Hanapiah mengatakan, seluruh pendatang baru yang tidak mempunyai KTP Batam bakal didata oleh lima petugas Perdaduk.
“Jumlah pendatang yang terjaring pastinya belum kami ketahui. Nanti direkap dulu,” ujarnya.
Petugas Perdaduk Dinas Kependudukan Kota Batam sendiri menemukan 34 KTP palsu selama arus balik Lebaran di Pelabuhan Beton dan Domestik, Sekupang. Tujuh lembar ditemukan di Pelabuhan Domestik dan 27 di Pelabuhan Beton. Penemuan KTP palsu tersebut diketahui dari ciri-ciri blangko kusam, stempel Disduk, dan paraf camat yang dipalsukan serta nomor induk kependudukan tidak sesuai kode kecamatan dan tidak terdaftar di bank data Disduk Kota Batam.
Ali mengatakan, KTP palsu tersebut langsung disita dari pemiliknya. Kebanyakan warga yang kedapatan memiliki KTP palsu mengaku tidak tahu menahu kalau identitas itu palsu karena mereka mengurusnya melalui calo dengan membayar Rp300 ribu-Rp700 ribu.
“Yang jelas Disduk tetap memberlakukan UU Nomor 23 pasal 15 Tahun 2006 tentang pengurusan Kartu Identitas Penduduk bagi pendatang baru wajib mempunyai surat keterangan pindah domisili. Ini tidak ada, mereka mau mengurus dengan cara cepat dan akhirnya begini. Biarkan mereka rugi, ini efek jera juga bagi warga yang mengurus KTP kepada calo,” ujar Ali.
Menurut Ali, penemuan KTP tersebut akan segera dilaporkan ke Kepala Dinas dan selanjutnya dimusnahkan.
Selain warga luar kota atau para pencaker, fokus perhatian petugas juga tertuju pada pelaku kriminal lintas daerah. Tak heran jika saat puncak arus balik kemarin, ada sekitar 70 personel kepolisian, terdiri dari Brimob, intel, Samapta dan Polantas berjaga-jaga di sekitar pelabuhan.
“Dari KKP ada 15 personil dan 10 orang dari Polsek Sekupang diperbantukan,” ujar Kapolsek KKP Sekupang, AKP Dasrul Savit.
Hang Nadim Padat
Arus balik di Bandara Hang Nadim juga mencapai puncaknya pada H plus 7, kemarin. Menurut Humas Bandara Hang Nadim, Hendrawan puncak arus balik dipicu masyarakat daerah lain yang baru berlibur di Batam ataupun Singapura. Mereka pulang ke daerah asalnya melalui Bandara Hang Nadim. Kondisi tersebut membuat terminal kedatangan maupun keberangkatan Hang Nadim jauh lebih padat dari biasanya.
“Hari Senin kan pekerja maupun pelajar serta mahasiswa sudah aktif kembali beraktivitas seperti biasanya. Mungkin itu yang membuat H plus 7 ini dipadati orang,” ujar Hendrawan di Hang Nadim, Sabtu (18/9).
Mereka yang datang ke Batam kebanyakan berasal dari Sumatera dan Jawa, seperti Pekanbaru, Medan, Jakarta dan Surabaya. Sedangkan yang berangkat ke luar Batam 80 persen tujuan Jakarta.
Hal tersebut juga terpantau dari data maskapai penerbangan Batavia Air dengan tujuan Batam-Jakarta yang berjumlah 3 penerbangan terisi penuh alias 100 persen. Sebaliknya dengan tujuan Jakarta-Batam juga full seat dengan 3 penerbangan juga.
“Penumpang Batavia Air pada H plus 7 ini meningkat. Yang paling banyak penumpangnya Batam-Jakarta dan sebaliknya. Rute Lampung, Pekanbaru, Yogyakarta, dan Surabaya juga full, baik kedatangan maupun keberangkatan,” ujar Chip Ticketing Batavia Air di Bandara Hang Nadim, Jerry.
Jerry mengatakan, jumlah keseluruhan penumpang yang diterbangkan Batavia Air pada H plus 7 berkisar 1.220 penumpang, baik berangkat maupun datang.
“Saya memprediksi Minggu (hari ini, red) masih ramai penumpang baik yang berangkat maupun datang,” terang Jerry.
Hal senada dikatakan Manager Operasional Ticketing Sriwijaya Air bandara Hang Nadim, Misran. Menurut dia, pada H plus 7 kursi Sriwijaya Air dipadati penumpang, baik keberangkatan maupun kedatangan untuk seluruh rute.
Sumber: batampos.co.id