Pelaku pengetap bahan bakar minyak (BBM) yang dituding menjadi penyebab kelangkaan BBM solar dan bensin, berhasil ditangkap unit Buru Sergap (Buser) Satreskrim Polresta Balikpapan. Pelaku memborong BBM di SPBU dengan cara membeli berulang-ulang menggunakan mobil dengan tangki dimodifikasi sehingga isinya banyak.
Tujuannya untuk membeli bensin dalam jumlah besar kemudian ditap atau dikeluarkan lagi dan dijual kembali eceran ke masyarakat. Pelaku diketahui bernama Daeng Manrapi (35) warga Jalan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan. Daeng dipergoki setelah polisi mengawasi gerak geriknya selama tiga hari.
Daeng ditangkap dengan barang buktinya di kawasan SPBU Jalan MT Haryono Ringroad Balikpapan Selatan usai mengisi premium, Sabtu (14/8) kemarin sekira pukul 13.30 Wita. Saat itu Daeng bolak balik mengisi tangki mobil sedan berwarna merah bernomor pol KT 1436 LT miliknya sebanyak 100 liter. Padahal kapasitas tangki asli mobilnya hanya 50 liter.
Tak sampai di situ, enam anggota polisi berpakaian sipil yang dikomadnani Kasatreskrim AKP Andrias Susanto juga menelusuri jalur pendistribusiannya. Rencananya premium itu akan dibawa ke bengkel sepeda motor sekaligus rumah Daeng di kawasan Sepinggan Baru.
Walhasil, setelah sampai di bengkelnya, Daeng sudah menyiapkan dua drum masing-masing berkapasitas 220 liter untuk menampung premium bersubsidi yang dia beli di SPBU MT Haryono. Drum tersebut sudah dimodifikasi sedemikian rupa, bagian bawahnya sudah terpasang kran untuk mengeluarkan bensinnya.
Lantas, oleh Daeng, melalui kran bensin ditampung lagi dalam kemasan botol-botol yang ukurannya kurang dari satu liter atau 1000 ml bensin untuk dijual eceran lagi ke masyarakat seharga Rp 5.500. Keuntungannya yang diperoleh setiap botol berisi bensin kurang dari satu liter itu Rp 1000.
Tak hanya telah menyiapkan drum, mobil sedan keluaran tahun 1990-an berwarna merah itu juga dimodifikasi sedemikian rupa. Selain tangki penyimpanan bahan bakar premium pada mobil, dia juga memasang tangki di dalam bagasi. Dengan maksud saat pengisian dapat menampung lebih banyak premium. Padahal kapasitas tangki mobilnya kurang dari 50 liter.
Modus memodifikasi kendaraan roda empat dan dua ini kuat dugaan juga dilakukan oleh pelaku-pelaku lainnya yang masih belum tertangkap polisi. Tujuannya untuk menjual lagi ke masyarakat eceran yang banyak dijumpai di pinggir jalanan.
Tangki tambahan di dalam bagasi berwarna kuning berbahan besi berukuran sekira 60 sentimeter X 40 sentimeter dengan tinggi kurang lebih 15 sentimeter mampu menampung sekira 50liter itu, polisi sudah lama mengawasinya sejak keluar dari SPBU.
Daeng tampak mengeluarkan dalam tangki ditampung pada jeriken kemudian dimasukan dalam drum di bengkelnya. “Pelaku sudah kami amankan dan masih diperiksa. Barang bukti mobil, dua drum, jeriken dan bensin sekira 60 liter sudah kami amankan. Pengembangan sedang dilakukan oleh anggota di lapangan,” ungkap Andrias mewakili Kapolres Balikpapan AKBP A Rafik, kemarin.
Untuk diketahui, penyebab kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) mulai tercium. Yang membuat solar dan premium langka selama empat hari terakhir ini di sejumlah SPBU, karena ada pengetap yang memborong berulang-ulang BBM bersubsidi itu. Dugaan kegiatan pengetap ini, terungkap dalam rapat koordinasi (Rakor) yang dipimpin oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol Mathius Salempang di ruang Rupatama Mapolda Kaltim, Jumat (14/8) kemarin.
Rakor itu diikuti Wali Kota Balikpapan H Imdaad Hamid SE, General Manager (GM) PT Pertamina UPMs VI Alfian Nasution, Organda, Pengusaha SPBU dan Himpunan Swasta Nasional dan Gas (Hiswana) Migas.
Kelangkaan premium dan solar selama empat hari terakhir, membuat pemilik kendaraan mengeluh, bahkan di beberapa SPBU terjadi antrean panjang yang menyebabkan terjadinya kemacetan. Sejak Kamis (13/8) malam, Kapolda telah mengerahkan sebanyak 5 personel di setiap 12 SPBU kawasan Balikpapan untuk melakukan pengamanan.
Sumber: metrobalikpapan.co.id