Washington – Kasus bunuh diri yang dialami Tentara Angkatan Darat di negara Amerika Serikat mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Di mana sejak bulan Juli 2010 terjadi 32 kasus bunuh diri, jumlah ini merupakan kasus tertinggi untuk satu bulan sepanjang Januari 2009.
Jumlah kasus di bulan Juni menunjukkan bahwa, setelah sembilan tahun pertempuran, Tentara AS menunjukkan tanda-tanda ketegangan serius.
Bagaimanapun, hasil dari dua minggu pertama bulan Juli menunjukkan bahwa tingkat bunuh diri selama satu bulan ini tidak akan tinggi.
Dalam enam bulan pertama tahun ini, 80 tentara aktif melakukan bunuh diri atau diduga bunuh diri, turun dari angka 88 pada periode yang sama pada tahun lalu. Tentara Garda Nasional, sebaliknya, sebanyak 65 orang telah bunuh diri dalam enam bulan pertama, naik dari angka 42 di periode tahun lalu.
Tingkat bunuh diri Angkatan Darat di tahun 2009 melebihi dari warga sipil untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Peningkatan jumlah bunuh diri pada bulan Juni ini cenderung didorong oleh “tekanan yang berlanjut di angkatan” yang disebabkan oleh perang Irak dan Afghanistan, kata Kolonel Chris Philbrick, Direktur Gugus Tugas Pencegahan Bunuh Diri Angkatan Darat seperti dilansir website tehrantimes.com
Jumlah bunuh diri Angkatan Darat pada bulan Juni adalah hampir sama dengan jumlah pasukan Angkatan Darat yang tewas di Afghanistan bulan lalu, yakni bulan yan dianggap paling mematikan dalam perang AS dan pasukan NATO.
Pejabat AD Amerika Serikat bingung dalam menjelaskan kenaikan angka bunuh diri Garda Nasional, yang dapat dikaitkan dengan kombinasi tekanan perang dan kegetangan yang berkembang pada ekonomi AS.
“Tidak ada indikasi bahwa tempo operasional Garda Nasional telah meningkat,” ujar Philbrick.
Angkatan Darat telah mengeluarkan uang dan sumber daya lainnya untuk mengatasi kenaikan angka bunuh diri tersebut dan sampai bulan lalu, di mana telah mulai terlihat tanda-tanda tentatif bahwa angka tersebut sedang menurun di kalangan pasukan aktif. (Evyta)
Foto: tehrantime.com