Puluhan Juta Uang Bank Bertaburan, Sebagian Berlumur Darah
Kapolres Aceh Timur AKBP Ridwan Usman, Selasa (19/10) menyaksikan Kepala Unit Bank BRI Lhok Nibong H Taufik SE menghitung uang yang berhasil diamankan dari tangan perampok.
Bank BRI Unit Desa Keude Lhok Nibong, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur, Selasa pagi kemarin menjadi sasaran perampokan oleh empat pria bersenjata api. Namun aksi itu berhasil dipatahkan oleh aparat kepolisian yang bertugas mengamankan bank tersebut, bahkan dua pelaku ditembak mati.
Aksi perampokan Bank BRI Unit Lhok Nibong terjadi sekitar pukul 10.30 WIB ketika masyarakat sedang ramai-ramainya di pasar ibu kota kecamatan tersebut, termasuk yang sedang bertransaksi di bank.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Ridwan Usman yang turun langsung ke lokasi kejadian mengatakan, aksi kejahatan itu melibatkan empat orang pelaku yang menggunakan senjata api. “Kasus perampokan BRI Unit Lhok Nibong ini tergolong yang paling cepat berhasil ditangani. Ini berkat kesiapan dan kejelian dua petugas polisi pengawal bank dibantu masyarakat,” kata AKBP Ridwan Usman didampingi Kapolsek Pante Bidari, Ipda Masri Aswara.
Kasus perampokan itu terjadi ketika belasan nasabah bank sedang melakukan transaksi yang dilayani enam karyawan. Tiba-tiba datang empat pemuda menggunakan dua sepeda motor yaitu Jupiter MX warna merah les hitam BL 3065 ZI dan Mio warna biru. Keempat pemuda itu memarkirkan sepeda motor di depan bank. Dua di antaranya masuk ke dalam bank dengan tetap mengenakan helm penutup wajah. Dalam hitungan detik, dua lainnya menyusul masuk yang juga tanpa melepaskan helm.
Keterangan dari dua karyawati bank yang bertugas saat itu, Sislawati dan Erawati mengatakan, ketika keempat pemuda itu masuk, mereka sedang melayani nasabah. “Saya mulai curiga karena ada yang masuk tidak membuka helm, lalu belakangan masuk dua lagi sambil mengeluarkan senjata. Saya kaget dan lari ke belakang,” kata Sislawati.
Melihat ada yang menodongkan senjata, spontan saja terjadi kepanikan. Sejumlah nasabah langsung tiarap. Apalagi ada dua pelaku lainnya berdiri di pintu masuk dalam posisi jongkok dengan mengarahkan moncong senjata laras panjang ke arah meja teller. “Kami tak tahu jenis senjata apa itu,” timpal Erawati.
Menurut Sislawati dan Erwati, mereka tak melihat bagaimana cara perampok mengambil uang karena mereka telah mengamankan diri ke belakang. Tapi, menurut kedua karyawati tersebut, saat masuk ke dalam, terlihat pemuda menggunakan helm penutup wajah membawa tas sandang warna hitam dan mereka bergegas masuk ke meja teller.
Ketika perampok itu masuk, polisi yang bertugas mengamankan bank duduk di bagian ujung meja teller bersama Pimpinan Bank BRI Unit Desa Keude Lhok Nibong, H Taufiq. Sedangkan satu lainnya berada di ruang belakang bersama karyawan bank lainnya yang sedang bertugas.
Polisi yang duduk bersama Pimpinan Bank melihat gelagat tidak menguntungkan dan segera mengarahkan karyawan bank ke arah belakang, karena satu di antara perampok terlihat sudah dalam posisi jongkok sambil mengarahkan senjata laras senjata ke arah meja teller. Pelaku tidak melepaskan tembakan dan tidak pula mengeluarkan suara, hanya membidik saja.
Kedua polisi yang melaksanakan tugas pada Selasa kemarin adalah Briptu Hadi S dan Briptu Yudi H. Mereka melihat aksi pelaku, dua orang di pintu menjaga masuknya orang lain, satu dalam posisi jongkok dengan mengarahkan moncong senjata. Sementara dua lainnya yang membawa tas warna hitam masuk ke ruang teller, lalu mengambil uang dan dimasukkan ke dalam tas yang mereka siapkan.
Ditembak mati
Setelah menjarah uang, secepatnya kedua pelaku ke luar. Saat hendak ke luar itulah, kedua polisi pengaman bank beraksi. Yang pertama didor adalah penyandang tas berisi uang hasil rampokan. Tembakan itu mengenai bagian paha kiri tembus. Korban tersungkur bersimbah darah.
Melihat rekannya jatuh akibat terkena tembakan, kawannya berusaha membantu membangunkan. Tanpa mau ambil risiko, polisi kembali melepaskan tembakan dan mengenai keduanya di depan pintu bank.
Belakangan diketahui, seorang pelaku yang tewas di tempat bernama Tarmizi (32), warga Keutapang, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara berstatus belum kawin. Identitas itu sesuai yang tertera di KTP korban. Sedangkan seorang lagi, tidak ada identitas apapun.
Setelah keduanya jatuh tersungkur pada jarak sekitar 1,5 meter di depan pintu bank, tas berisi uang yang dibawa pelaku ikut terjatuh dan berhamburan di lantai teras bank. Di antaranya terlihat uang pecahan Rp 50.000 berserakan berlumuran darah. Dua pelaku lainnya yang menggunakan senjata laras panjang, melihat kedua rekannya tertembak, langsung kabur dengan sepeda motor Mio ke arah timur.
Pimpinan Bank BRI Unit Lhok Nibong, H Taufik mengatakan, uang pecahan Rp 50.000 yang berhamburan di teras depan bank sebanyak Rp 20.050.000. Jumlah itu belum termasuk yang rusak sebanyak Rp 750.000 karena berlumuran darah perampok yang tertembak polisi. Ketika polisi belum mengevakuasi kedua pelaku perampokan yang tewas, masyarakat beramai-ramai mendekat untuk melihat sosok pelaku. Arus lalu lintas jalan nasional Banda Aceh-Medan sempat macet sekitar 20 menit karena lokasi kejadian hanya terpaut lima meter saja dengan ruas jalan atau sekitar 50 meter dengan Masjid Baiturrahim Lhok Nibong.
Kedua jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas Simpang Ulim untuk kepentingan visum. Kepala Puskesmas Simpang Ulim, dr Yusmardiati didampingi sejumlah petugas medis terlihat menangani kedua korban. Tarmizi mengalami luka tembak di bagian kaki kirinya dan paha kiri hingga patah. Selain itu juga di bagian dada tembus ke perut. Sedangkan rekannya yang belum diketahui identitasnya, mengalami luka tembak di bagian paha kiri dan bagian punggung tembus ke perut. Pelaku yang belum diketahui identitas tersebut tewas sebelum mendapat pertolongan medis. Hingga sore kemarin, jenazah kedua korban belum dijemput pihak keluarga dari Puskesmas Simpang Ulim.
Pimpinan Bank BRI Unit Lhok Nibong, H Taufiq yang baru dua tahun dipercayakan sebagai pimpinan di unit tersebut mengaku selama ini tidak pernah ada gangguan. Transaksi di bank tersebut mencapai sekitar Rp 650 juta setiap harinya. “Kami berterima kasih atas keberhasilan polisi menggagalkan aksi perampokan,” ujar Taufik.
Sumber: surya.co.id