Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Barelang mengamankan tiga orang yang diduga terlibat perampokan Kantor Unit Pelayanan Cabang (UPC) Pegadaian Kurnia Djaya Alam (KDA) Batam Center. Ketiga orang yang berperan sebagai penadah ini yaitu Hermanto, Daulay, dan Armanto.
Wakasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Marion kepada wartawan menyebutkan, tiga orang tersebut diduga masih satu komplotan dengan empat pelaku yang kini buron.
“Mereka bertindak sebagai penadah dan dititipi barang oleh para pelaku. Kita jerat dengan pasal 480 KUHP tentang penadahan,” ujar Marion, Rabu (25/8).
Saat ditanya apa yang menyebabkan kawanan rampok tersebut belum tertangkap, padahal polisi telah mengantongi ciri-ciri dan sketsa wajahnya, Marion mengaku para pelaku sulit ditangkap karena selalu berpindah-pindah tempat persembunyian.
Barang Jaminan Rp200 Juta
Perampokan di Kantor Pegadaian Kurnia Djaya Alam ini terjadi 2 Agustus lalu sekitar pukul 08.30 WIB. Pelaku yang diduga berjumlah empat orang berhasil membobol brankas berisi barang jaminan nasabah, setelah melumpuhkan dua pegawai pegadaian, Rosid Rido dan Jumliadi. Barang yang dirampok antara lain perhiasan emas senilai Rp200 juta ditambah uang tunai sebanyak Rp5 juta.
”Tangan keduanya (korban) diikat dengan tali lalu mulutnya di lakban,” ujar Kapolresta Barelang Kombes Eka Yudha Satriawan, beberapa waktu lalu di TKP (tempat kejadian perkara).
Satu dari empat perampok tersebut bersenjata golok dengan gagang warna merah. Golok ini tertinggal di TKP dan telah diamankan polisi sebagai barang bukti.
Januardi, Kepala Cabang Pegadaian Bengkong yang juga membawahi pegadaian di kawasan Batam Center mengatakan sedikitnya ada seribuan nasabah yang menggadaikan perhiasan mereka di pegadaian tersebut. Namun tidak semua perhiasan nasabah dirampok. Dari enam laci di brankas itu hanya satu laci yang digasak.
”Pegadaian hanya berkewajiban untuk memberikan ganti rugi dari nilai barang yang digadaikan nasabah sebesar 120 persen dari harga tafsiran sesuai peraturan yang berlaku,” ujarnya 3 Agustus lalu.
Polisi Sebar Sketsa
Sehari setelah perampokan, polisi mengklaim telah memiliki ciri-ciri bahkan identitas dari empat pelaku perampokan Pegadaian Kurnia Djaya Alam. Untuk memudahkan pencarian, polisi telah menyebarkan sketsa wajah tiga dari empat pelaku yang dikenali korbannya.
Salah satu pelaku yang telah teridentifikasi kepolisian saat ini adalah Rio. Dia adalah pemilik sepeda motor Suzuki Thunder yang sempat tertinggal di dekat lokasi perampokan di ruko Griya KDA saat itu.
Kapolresta Barelang Kombes Eka Yudha Satriawan mengatakan, dari hasil penyelidikan, pihaknya telah mengantongi identitas Rio yang tinggal di kawasan Bengkong Indah Swadebi.
“Sudah A1 (pasti) dan positif. Rio memang tinggal di alamat yang tertera pada kopian KTP yang sempat tertinggal di pegadaian itu. Ibu kos pelaku telah mengakuinya tapi dia telah kabur,” kata Eka Yudha usai pertemuan jajarannya dengan masyarakat Batuampar di kantor kecamatan Batuampar, 3 Agustus.
Kaporesta juga meminta partisipasi masyarakat untuk membantu jajarannya jika melihat atau mengetahui keberadaan pelaku sesuai ciri-ciri wajah yang terekam dalam sketsa yang dibuat kepolisian. Eka Yudha mengaku optimis, para pelaku perampokan pegadaian itu bisa tertangkap dalam waktu dekat.
Kasus Kedua
Perampokan kantor pegadaian ini, merupakan kasus kedua di Batam. Sebelumnya kantor cabang pembantu Pegadaian Sagulung dibobol pencuri, 17 Mei lalu. Perhiasan emas senilai Rp1,3 miliar dicuri.
Ironisnya, pelaku pembobolan kantor pegadaian yang diduga dilakukan oleh lebih dari satu orang itu belum tertangkap. Padahal polisi selama ini mengaku telah mengantongi ciri-ciri dan identitas pelaku.
Sumber: batampos.co.id