Judo, salah satu seni beladiri populer di Indonesia, mulai dikenal sejak tahun 1942 ketika tentara Jepang mulai menduduki Indonesia. Seni beladiri ini dikembangkan dari seni bela diri kuno Jepang yang disebut Jujutsu, yang merupakan seni bertahan dan menyerang menggunakan tangan kosong maupun senjata pendek. Selanjutnya beladiri Jujutsu ini dikembangkan menjadi Judo oleh Kano Jigoro tahun 1882. Perkumpulannya sendiri pertama kali berdiri tahun 1949 dengan nama “Jigoro Kano Kwai” yang dipimpin oleh seorang Belanda, J.D. Schilder, dengan berbagai lapisan masyarakat sebagai anggotanya.
Awalnya, perkumpulan Judo di Indonesia masih berdiri sendiri-sendiri, hingga pada tanggal 25 Desember 1955, dibentuk sebuah organisasi Judo tertinggi di Indonesia dengan nama Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI), yang mengatur dan mengelola kegiatan Judo secara Nasional maupun Internasional. Pada tahun ini pula, Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota International Judo Federation (IJF) yang merupakan organisasi Judo tertinggi dunia.
PJSI kemudian berkembang dengan baik serta mendapat dukungan positif dari banyak kalangan. Sehingga di tahun 1968, bersama daerah-daerah di Indonesia, PJSI mengadakan Kongres ke IV, bertepatan dengan diadakannya kejuaraan Nasional. Dalam perjalanannya, organisasi ini juga telah banyak sekali mengikuti kejuaraan-kejuaraan seperti PON, Asian Games, Sea Games, Olimpiade, dan kejuaraan-kejuaraan lainnya baik nasional maupun internasional.
Pada tahun 1970-an sampai 1980-an, di bawah kepemimpinan Ir. Soehoed yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian, PJSI merintis didirikannya pusat pelatihan nasional di Ciloto, Puncak, Jawa Barat, sekaligus menjadikan Judo sebagai cabang olahraga pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas latihan sendiri yang terbaik saat itu.
Pada masa itu, terbentuk perguruan-perguruan Judo di Jakarta yang berkembang sangat pesat seperti perguruan Judo Waza di Jakarta Selatan, perguruan Judo Tiang Bendera di Jakarta Utara, dan sebagainya. Saat ini pun, perkembangan Judo di daerah-daerah juga sudah mulai bagus. Ada banyak sekali padepokan Judo yang bisa ditemui di berbagai daerah di Indonesia, dengan PJSI sebagai induknya.
Selain itu, di tahun 1990-an, di bawah kepemimpinan Letjen TNI Wismoyo Arismunandar, yang pada waktu itu menjabat sebagai Kastaf TNI AD, PJSI memperluas pusat pelatihan Judo dengan membangun Padepokan Judo Indonesia (PJI). Pada waktu itu prestasi Judo Indonesia khususnya di Asia Tenggara selalu berhasil merebut medali emas terbanyak.
Kini, olahraga ini semakin banyak diminati masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga usia dewasa. Selain sebagai wadah bagi para pejudo, PJSI juga menjadi wadah pemersatu berbagai padepokan Judo di Indonesia. (mylove-berbagai sumber)
foto : withers7.wordpress.com