Petugas dari jajaran Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menilang 65.878 pelanggar lalu lintas selama operasi “zebra Semeru 2010” pada 19 November sampai 3 Desember.
“Kami menilang 65.878 pelanggar lalu lintas dan 3.439 teguran dilakukan petugas kepada masyarakat,” kata Kepala Sub Bidang Penegakan Hukum Ditlantas Polda Jatim AKBP Lafri Prasetyo di Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan jumlah pelanggaran sebanyak itu meningkat hampir 100 persen dibandingkan dengan sebelum operasi dilaksanakan.
“Sebelum pelaksanaan operasi, jumlah pelanggaran mencapai 34.651 kasus dengan tilang sebanyak 32.148 pelanggaran dan 2.503 pelanggar yang hanya ditindak dengan teguran,” katanya.
Ketika mendampingi Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Sam Budigusdian, ia menjelaskan operasi memang memiliki TO (target operasi) untuk beberapa bentuk pelanggaran yang diprioritakan.
“TO kami antara lain alat-alat kelengkapan motor, seperti spion harus terpasang samping kanan dan kiri, atau menyalakan lampu di siang hari sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” katanya.
Data Ditlantas Polda Jatim juga mencatat jumlah pelanggaran selama Operasi Zebra Semeru 2010 juga naik sebesar 51,07 persen dibandingkan dengan hasil operasi Zebra Semeru 2009.
Pelanggaran dalam Operasi Zebra Semeru 2009 jumlahnya mencapai 23.435 pelanggaran yakni 15.464 pelanggar ditilang dan 7.971 hanya diberikan teguran.
Menurut Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Sam Budigusdian, operasi Zebra Semeru hanya merupakan salah satu cara untuk memberikan sosialisasi, sekaligus sarana pendidikan berlalu lintas bagi masyarakat.
“Kalau ditindak kan orang jadi tahu bahwa ada aturan tentang lalu lintas yang harus mereka patuhi,” katanya.
Dalam Operasi Zebra Semeru 2010, Polda Jatim menurunkan personel 4.443 orang dengan sasaran operasi adalah pengguna jalan, pengemudi kendaraan, perusahaan angkutan umum, kendaraan yang tidak laik jalan, marka jalan yang salah penempatan, dokumen berkendara, dan lokasi rawan kecelakaan/macet.
Sumber: antaranews.com