Sejumlah anggota Kepolisian Resor Magelang, Kamis sore, terlihat menjaga kawasan jembatan Sungai Putih di jalur utama Magelang-Yogyakarta, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Petugas kepolisian tersebut terlihat menghalau setiap orang yang akan mencoba mendekat untuk melihat kondisi Sungai Putih dari atas jembatan dan sekitarnya.
Beberapa orang yang akan memarkir kendaraan di sebelah timur jembatan pun dihalaunya agar menjauh dari lokasi tersebut.
Pada Rabu (8/12) sore luapan banjir lahar dingin susulan dari aliran Sungai Putih telah menimbun jalan utama Magelang-Yogyakarta sehingga jalan raya itu ditutup untuk semua jenis kendaraan dan baru dibuka pada Kamis dini hari.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan juga untuk memperlancar arus lalu lintas, petugas kepolisian melarang pengendara menghentikan kendaraannya di atas jembatan atau sekitarnya.
Kondisi cuaca Kamis sore di Kecamatan Srumbung, Salam, dan Muntilan tampak mendung dan disusul dengan gerimis.
Sejumlah warga masih terlihat memindahkan lahar dingin berupa pasir dari pinggir jalan Magelang-Yogyakarta dengan dinaikkan ke atas truk.
Muji, seorang warga Prebutan, Desa Gulon, Kecamatan Salam, mengatakan, jika di puncak Merapi terjadi hujan deras kemungkinan besar akan terjadi banjir lahar dingin susulan.
Ia mengatakan, banjir pada Rabu sore cukup besar sehingga lahar dingin meluap hingga jalan raya dengan ketebalan material antara 0,5 hingga satu meter.
Selain itu, katanya, sejumlah rumah dan kios di Pasar Desa Jumoyo tertimbun pasir.
Sumber: antaranews.com