Seorang anggota Polri bernama Yulis Kurniawan, 29, ditemukan tewas di Hotel Malibu Jl Ngagel, Minggu (10/10) pagi. Jenazah anggota Dik Yaksa Ditlantas Polda Jatim berpangkat brigadir itu ditemukan di dalam mobil Honda Civic L 1176 K yang diparkir dalam garasi kamar 703.
Di samping jenazah Yulis ditemukan juga Feny Agustin, 29, yang dalam keadaan pingsan. Untuk mengetahui penyebab kematian Yulis, polisi langsung melakukan otopsi pada jasad korban dan memeriksa teman wanitanya.
Kematian Yulis pertama kali diketahui Narto, roomboy Hotel Malibu. Narto berinisiatif memeriksa garasi di kamar 703 yang disewa korban setelah mendengar suara mesin mobil, tapi penghuninya tak juga keluar.
Saat masuk ke dalam garasi Narto melihat Yulis sudah tidak bergerak di dalam mobil sedangkan Feny yang duduk di samping Yulis dalam kondisi lemas dan mengerang lemah. Temuan itu langsung dilaporkan ke pihak manajemen hotel yang kemudian dilanjutkan dengan melapor ke polisi.
Melihat kondisi Feny yang kritis beberapa petugas segera melarikannya ke RS Bhayangkara. Sementara itu, anggota polisi lain segera melakukan olah TKP. Setelah itu polisi membawa jenazah Yulis ke kamar jenazah RSU Dr Soetomo.
Berdasarkan keterangan beberapa sumber, Yulis dan Feny check-in di Hotel Malibu pada Minggu (10/10) sekitar pukul 05.00 WIB. Keduanya masuk ke hotel setelah pulang dari tempat hiburan malam di Plasa Tunjungan. Pria dan wanita yang sama-sama sudah berkeluarga itu baru diketahui tak berdaya di dalam mobil sekitar pukul 08.00 WIB.
Tiap kamar hotel Malibu terdiri atas dua bagian. Di lantai dasar digunakan sebagai ruang garasi dengan rolling door. Sedangkan lantai atas merupakan kamar tidur dan kamar mandi. Kamar 703 yang disewa bertarif Rp 225.000 per enam jam.
Penemuan anggota polisi yang tewas di hotel Malibu kemarin menjadi perhatian khusus aparat keamanan. Hal itu setidaknya terlihat dari kehadiran pejabat polisi mulai dari kapolsek, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, hingga Kasat Reskrim Polda Jatim di Hotel Malibu dan di RS Bhayangkara Polda Jatim. Selain polisi banyak juga terlihat anggota Pomal. Kehadiran pejabat di reskrim polisi dan anggota Pomal itu dikaitkan dengan informasi yang menyebutkan bahwa Feny adalah istri anggota TNI AL.
Informasi lain menyebutkan, Yulis yang tinggal di Asrama Polisi Pondok Wage II telah berkeluarga dan memiliki dua anak. Sedangkan Feny juga telah berkeluarga dan memiliki satu putra. Suami Feny disebut-sebut sebagai salah satu anggota TNI.
Posisi Feny sebagai istri anggota TNI dibenarkan oleh anggota polisi yang berjaga-jaga di Hotel Malibu dan RS Bhayangkara. Di dua lokasi itu juga nampak beberapa anggota Pomal yang turut berjaga.
”Yang perempuan itu (Feny) penyanyi dan memang biasa pulang tengah malam, sedangkan yang pria memang temannya, suaminya juga tahu mereka berteman,” ujar salah seorang petugas di lokasi.
Lebih jauh petugas yang tidak mau disebut namanya itu menjelaskan, berdasarkan keterangan Feny, Yulis sempat mengeluh kecapekan sebelum check-in. ”Feny sempat naik ke kamar lalu turun lagi mendatangi Yulis. Tapi, saat masuk kembali dalam mobil tiba-tiba ia tidak sadarkan diri, dia (Feny) juga tidak tahu kalau Yulis sudah meninggal,” ujar salah seorang anggota itu.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Anom Wibowo menyatakan, pihak masih melakukan penyelidikan dan menunggu hasil otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban. ”Tidak ditemukan unsur kekerasan di tubuh korban dan kami masih menunggu hasil laboratorium,” ujar Anom di lokasi kejadian kemarin.
Berdasarkan pengamatan di ruang jenazah RSU Dr Soetomo kondisi, jenazah Yulis sudah kaku saat diturunkan dari mobil ambulans. Jenazah Yulis yang masih mengenakan kaus oblong hijau itu diselimuti sprei putih. Kedua tangan korban telentang. Wajah korban nampak merah padam dan terlihat ada bekas busa mengering di mulutnya.
Sementara itu, kondisi Feny yang mendapat perawatan di ruang IGD RS Bhayangkara berangsur-angsur membaik. Ia sudah siuman dan bisa dimintai keterangan meski masih berbaring lemah. Petugas reserse polisi dan anggota TNI berpakaian preman nampak hilir mudik di sekitar IGD hingga Minggu (10/10) sore.
Kadispen Armatim TNI AL Mayor (L) Yayan Sugiana yang dikonfirmasi semalam belum mengetahui kejadian tersebut. ”Saya belum mendapat laporan,” katanya. Sementara Kasipen Marinir Mayor Benny belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi telepon selulernya, panggilan pun dialihkan. Namun, sumber di lingkungan Marinir TNI AL membenarkan adanya kejadian tersebut. ”Suaminya memang anggota TNI AL,” ujarnya.
Sumber: surya.co.id