Gedung Olah Raga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berkapasitas 1.000 orang, saat ini menjadi posko pengungsian bencana Gunung Merapi. Jumlah pengungsi berjumlah 650 orang sebagian besar berasal dari Pakem Sleman.
Sebagaimana dikatakan Pembantu Rektor I UNY, Prof. Dr. Nurfina Aznam, disela-sela mengunjungi pengungsi, Selasa (9/11), penanganan korban bencana Merapi dilakukan dengan program edukatif. Untuk itu GOR UNY juga menyiapkan TV LCD besar dan layar lebar untuk pemutaran film edukatif bagi para pengungsi, terutama anak-anak.
Selain itu, anak usia dini dan SD pada mengikuti senam massal, belajar bersama, games edukatif, keterampilan tangan dan kesenian, kerohanian, serta dongeng. Sedangkan untuk anak SMP dan SMA selain diadakan senam massal, ada sport massage, kerohanian, belajar kelompok, serta pengenalan fakultas yang ada di UNY.
“Adapun untuk orang dewasa dan lansia diisi dengan kegiatan senam massal, sport massage, periksa kesehatan, low game, kesenian, dan kerohanian,” kata Nurfina Aznam sambil menambahkan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengisi waktu luang selama di pengungsian. Di samping juga meringankan atau mengalihkan beban psikis karena sedang dilanda bencana, serta menambah pengetahuan bagi anak-anak.
Dijelaskan Danar, mahasiswa FIP UNY dan relawan untuk posko pendidikan, anak-anak sangat menggemari permainan edukatif yang diberikan oleh para relawan. “Salah satunya adalah permainan origami atau lipat kertas,” tukas Danar.
Bahkan beberapa mahasiswa asing yang ada di UNY juga ikut berpartisipasi dengan memberikan hiburan kepada anak-anak dan menyampaikan permainan edukatif. Mahasiswa asing itu berasal dari India, Srilanka, Thailand, dan Eropa Timur.
“Bagi teman-teman relawan dari luar UNY yang mau berpartisipasi dalam memberikan permainan edukatif bagi anak-anak pengungsi di persilahkan untuk datang dan mendaftar. Nanti pelaksanaannya bisa diatur karena jadwal yang sekarang dibuat fleksibel,” tambah Danar.
Salah satu anak yang kelihatan antusias mengikuti adalah Dhona, anak laki-laki siswa kelas 6 asal Panggeran Pantiasih Pakem Sleman. Anak yang mengungsi bersama keluarganya itu, mengaku senang karena ada permainannya sehingga tidak bosan. Apalagi permainannya menarik dan temannya banyak. (Affan)