Tidak kurang dari enam puluh satu persen penduduk Indonesia mengeluhkan sakit gigi. Hal itu dikarenakan masih rendahnya prioritas masyarakat dalam memperhatikan kesehatan – terutama kesehatan gigi – dan masyarakat hanya datang ke dokter gigi setelah mengalami gejala atau keluhan.
Demkianlah hal yang disampaikan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta drg. Iwan Dewanto, di sela-sela pemeriksaan gigi gratis di Asri Medical Center Yogyakarta , Minggu (19/9).
Menurutnya, pemeriksaan gigi dimaksudkan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan tidak takut ke dokter gigi. “Selama ini sebagian masyarakat lupa atau bahkan kurang mempedulikan kesehatan. Mereka baru datang ke dokter berdasarkan gejala atau ketika ada keluhan. Hal ini terjadi karena kesehatan masih dianggap sebagai low priority bagi sebagian masyarakat,” jelas Iwan kepada SWATT Online
Peran serta dokter gigi dalam meningkatkan kesehatan gigi masyarakat itulah, kata Iwan, diharapkan bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi. “Idealnya masyarakat perlu berkonsultasi dengan dokter dan memeriksakan kesehatan setiap enam bulan sekali,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Koordinator Periksa Gigi Gratis RSGMP Universitas Muhammadiyah Yogyakarta drg. Laelia Dwi Angraini, SpKGA, menambahkan anak-anak yang giginya tidak bagus atau terkena rampan karies menyebabkan asupan gizi yang mereka terima berkurang.
“Jika gigi sakit akan menyebabkan gigi tidak bisa mengunyah makanan dan akibatnya makanan akan langsung ditelan Hal ini akan mempersulit kerja lambung. Jika lambung kena bisa menimbulkan sembelit,” terangnya. (Affan)
foto : ilustrasi/hennywidya.vox.com