MAKASSAR, BKM–Banggulu (30), residivis kasus jambret, Minggu (26/7) malam terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas Unit Reserse Kriminal Polsekta Rappocini.
Banggulu ditembak karena berusaha melawan saat hendak diringkus di rumahnya Jl Skarda N. Tersangka mencabut sebilah badik. Polisi yang melihat reaksi perlawanan dari tersangka tak mau ambil risiko. Dengan sekali tembakan di kaki kiri membuat Banggulu tersungkur ke tanah bersimbah darah.
Tersangka dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan pertolongan medis. Setelah tim medis mengeluarkan peluru yang bersarang di kaki tersangka, petugas pun menggiring buruannya ke kantor Polsekta Rappocini.
Di depan petugas, tersangka mengaku sudah lima kali ditembak polisi terkait kasus jambret dan penodongan. Ia sudah sering keluar masuk penjara. Tersangka juga mengaku sering mengkonsumsi narkoba.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsekta Rappocini, Iptu Eko mengemukakan, tersangka adalah residivis kasus jambret dan penodongan. Dalam catatan kepolisian, Banggulu sudah 200 kali melakukan aksi jambret bersama sejumlah rekannya yang masih buron.
Setiap kali berkasi, tersangka bertugas sebagai eksekutor mengambil dan merampas tas, handphone (HP) dan emas korbannya. Hasil kejahatan, kata Banggulu, digunakan membeli narkoba. Iptu Eko menambahkan, tersangka terpaksa didor karena berusaha melawan polisi saat hendak diringkus.
”Dia mengambil badik dan berusaha menyerang petugas,” katanya
sumber : beritakotamakassar.com