Coba kabur dari sergapan polisi, seorang maling motor nekat meloncat dari atas jembatan sungai setinggi 20 meter. Alih-alih lolos, dia justru terkapar dengan kaki kiri patah karena mendarat di bagian sungai yang kering.
Endot Sayuri, 28, maling apes ini adalah warga Desa Sumber Duren, Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang. Ia dan kawannya, SPM, yang berhasil kabur sudah lama diincar polisi.
Keduanya diduga salah satu komplotan maling motor yang kerap beraksi di Kota Malang. Endot yang dikenal di kalangan maling sebagai raja tega ini selalu membawa badik saat beraksi.
Sebelum nekat loncat dari jembatan sungai di Jl Wiroto Kota Malang, pria bertubuh sedang ini sempat dihentikan petugas buser Polresta Malang di kawasan Jl Sulfat, Senin (23/8) malam.
Endot dihentikan karena petugas mencuriga i motor Suzuki Satria FU N 4287 ED yang mereka tunggangi. “Motor itu bernopol palsu,” terang AKP Decky Hermansyah, Kasat Reskim Polresta Malang, Jumat (27/8).
Bukannya berhenti, Endot dan SPM kabur dan sempat menendang satu petugas yang mencoba memegang motor itu. Setelah dikejar, mereka terpojok di jembatan sungai Jl Wiroto yang saat itu diperbaiki dan buntu.
Endot dan SPM pun turun dari motor dan tanpa banyak cakap langsung melompat dari pinggir jembatan ke Sungai Bangau di bawahnya.
SPM beruntung karena mendarat di air dan mengikuti arus untuk lolos. Sementara Endot jatuh pada bagian yang kering atau batu padas. Ia pun tak bisa melawan saat diringkus.
Hasil penyidikan petugas meneybutkan, motor yang dikendarai Endot adalah hasil curian di Jl Bunga Truli Kota Malang pada 20 Agustus. Motor milik Maryono anggota Linud 502 TNI AD itu bernopol asli AE 5793 BG. “Kami masih mengembangkan kasus ini, terutama mencari rekannya yang kabur,” kata Decky.
Sumber: surya.co.id