Delapan warga Kampung Salopuru, Desa Pattappa, Kecamatan Pujananting, Barru, Selasa (31/8), tewas seusai menyantap kue dadar di rumah salah seorang warga bernama Juhaeni. Kedelapan korban diduga keracunan makanan yang telah terkontaminasi sisa pestisida.
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Barru mengonfirmasikan, dugaan itu masih sedang diteliti di laboratorium di Makassar. Beberapa sampel kue dadar telah diambil untuk memastikan kandungannya.
Selain delapan korban tewas, tujuh warga yang mengalami gejala keracunan, masih menjalani perawatan di RSUD Barru.
Sementara delapan warga yang tewas adalah Asni, Maming, Pasau, Sida, Ambo Sitti, Sami, Rehan dan Juhaeni.
Lima dari tujuh warga itu dilaporkan tewas di tempat kejadian. Mereka adalah Asni, Maming, Pasau, Sida dan Ambo Sitti. Sementara dua lainnya, yakni Sami dan Rehan meninggal sesaat setelah tiba di puskesman dan rumah sakit.
Sami meninggal dunia di Puskesams Lisu dan Rehan menyusul beberapa saat kemudian di RSUD Barru. Sementara satu lainnya, yakni Juhaeni meningga dunia sekitar pukul 22.00 Wita malam tadi di RSUD Barru.
Selain kedelapan korban tewas, masih ada tujuh warga Salopuru lainnya yang menjalani perawatan intensif dan dalam kondisi kritis di rumah sakit. Korban yang dirawat masih mengalami muntah-muntah.
Menurut Kepala Desa Pattappa Muh Yusuf, ada lima warganya yang tewas di tempat setelah makan kue dadar. Makanya yang masih muntah-muntah segera dievakuasi ke RSUD Barru.
“Kami tidak sempat mengidentifikasi mereka secara detail, karena sibuk mengurusi warga yang memerlukan perawatan,” aku Yusuf.
Direktur RSUD Barru Amis Rivai yang dimintai keterangan, mengakui kalau pihaknya sedang merawat sekitar 9 warga yang megalami keracunan. Hanya saja ada seorang bocah yang keracunan itu tidak bisa lagi diselamatkan, karena sudah dalam kondisi kritis saat tiba di rumah sakit. “Jadi tujuh warga yang dirawat di RS saat ini sudah dalam keadaan baik, setelah memeroleh perawatan medis. Sekarang kami mengumpulkan sampel kue itu untuk dibawa ke laboratorium di Makassar, guna membuktikan apa yang dikandungnya sampai warga yang mengonsumsinya mengalami keracunan,” tandas dr Amis.
Bupati Barru H Andi Idris Syukur bersama Istri dan sejumlah pejabat tiba di RSUD Barru beberapa saat setelah menerima laporan kejadian ini.
Bupati langsung menginstruksikan beberapa kepala puskesmas untuk menurunkan tenaga medis guna membantu perawatan korban di rumah sakit.
Soal penyebab keracuna, Idris meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi sampai adanya hasil pemeriksaan lab.
“Kita tunggu hasil pemeriksaan sampel
makanan itu melalui uji laboratorium,” ujar Andi Idris.
Sumber: beritakotamakassar.com