Mengantisipasi peningkatan eskalasi yang terjadi di Kabupaten Bone Bolango paska penonaktifan sementara Bupati Bonbol Abdul Haris Nadjamuddin nampaknya membuat Polda Gorontalo tidak tinggal diam. Paska aksi masa relawan H20 menduduki kantor Bupati serta menyegel sejumlah fasilitas perkantoran dan sekolah di Kabupaten Bonbol, institusi Tribrata itu sudah mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk pengamanan kerawanan Kamtibmas di daerah tersebut.
Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Irawan Dahlan menegaskan, pengamanan yang saat ini tengah dilakukan Polda Gorontalo di Kabupaten Bone Bolango yakni melalui beberapa tahapan. Pertama dilakukan melalui cara tim nego. Tim nego ini kata Irawan Dahlan tugasnya berupaya untuk bernegosiasi dengan masyarakat untuk tidak melakukan tindakan-tindakan kekerasan atau anarkis.
Jika upaya melalui tim nego tidak berhasil, maka langkah kedua pihak Polda akan mengerahkan lagi tim atau personil Dalmas tanpa dilengkapi senjata dan peralatan. Tim ini nantinya bertugas melakukan pendekatan secara persuasif terhadap masyarakat yang akan melakukan unjuk rasa atau tindakan yang mengancam kemanan di daerah itu. Bagaimana jika dua tahapan ini tidak berhasil meredam situasi Kamtibmas yang justru semakin memanas? Dengan tegas Irawan Dahlan menyatakan, jika eskalasinya semakin besar lagi setelah dilakukan negosiasi dan pendekatan secara persuasif.
Maka, pihaknya akan memberi tindakan tegas dengan mengacu pada Prosedur Tetap (Protap) Kapolri Nomor : 01/X/Tahun 2010 tentang penanggulangan anarkis. “Ya, Protap ini merupakan suatu acuan dari anggota Polri agar ada keseragaman pola penindakan terhadap anggota masyarakat yang melakukan tindakan anarkis. Protap ini merupakan tindakan terakhir yang dilakukan jika aparat kepolisian sudah menemui jalan buntu atau keragu-raguan dalam melakukah tindakan. Dan tujuan Protap tersebut justru memberikan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan Kamtibmas. Tapi saya prediksi Insya Allah kami tidak sampai menggunakan Protap tersebut. Melainkan hanya akan menggunakan dua tahap tersebut yakni negosiasi dan lebih pada pendekatan secara persuasif,” kata Irawan Dahlan ketika diwawancarai Gorontalo Post disela-sela kesibukannya dalam lomba memancing bersama Gubernur Provinsi Gorontalo Gusnar Ismail dan unsur Muspida di kolam inspirasi 78 Polda Gorontalo, kemarin.
Disinggung seberapa besar kekuatan personil Polda Gorontalo dan jajarannya yang akan dipersiapkan untuk menghadapi kerawanan Kamtibmas di Bonbol jika sewaktu-waktu suhu politik di daerah tersebut semakin memanas? Ditegaskan Irawan Dahlan, bahwa kekuatan personil di Mapolda Gorontalo sendiri yang sudah disiapkan yakni berjumlah satu pleton. Sementara dari Brimob dan Dalmas berjumlah dua pleton.
Selain itu kekuatan lain dari Polres Gorontalo dan Polres Limboto urai Irawan Dahlan sudah siap dengan satu pleton Dalmas pula. “Di Bonbol sendiri saat ini sudah di Back Up dari Brimob dan Dalmas. Namun demikian ini hanya kesiapan kami saja. Bukan berarti kami ini seolah-olah sudah mau perangi masyarakat, tidak seperti itu. Melainkan ini hanyalah persiapan prosedur saja untuk menghadapi eskalasi yang lebih besar. Bukan berarti kekuatan sedikit kok dihadapi dengan yang begitu besar. Jika makin meningkat kerawanan kamtibmasnya maka ada tahapan-tahapannya yang akan kami lakukan,”ujarnya.
Lebih lanjut Irawan Dahlan mengungkapkan, pengamanan Makro seperti unjuk rasa ini dipersiapkan bukan hanya di Mapolda Gorontalo saja. Namun, di seluruh Polres yang ada di Gorontalo. Artinya Polda memback up Polres baik dalam hal menghadapi unjuk rasa dan ancaman kerawanan Kamtibmas lainnya dengan pasukan serta mobil berupa Dalmas dan watter canon. Selain itu, Polda Gorontalo kedepan akan menyiapkan sistem pengamanan makro khususnya dari bahaya kebakaran. Sebab diakui Irawan Dahlan, di Provinsi Gorontalo adalah daerah yang cukup panas. “Memang unjuk rasa itu tidak dilarang bahkan diatur oleh Undang-undang.
Namun yang dilarang adalah jika unjuk rasa itu sudah melanggar aturan. Tapi dari pelanggaran-pelanggaran ini ada tahapan-tahapan yang salah satunnya dengan watter canon tersebut. Olehnya jauh-jauh sebelumnya kami telah membuat taman dan kolam inspirasi 78. Dimana dari 10 tujuan pembuatan kolam taman dan kolam inspirasi 78 ini salah satunya adalah untuk pengamanan makro dari bahaya kebakaran dan unjuk rasa. Betapa tidak, air yang ada di dalam kolam itu selain untuk tempat pelestarian ekosistem seperti budidaya perikanan. Airnya juga akan diambil untuk mengisi mobil watter canon untuk mengantisipasi dua bahaya tersebut,”tandasnya.
Sumber: gorontalopost.info