MAKASSAR, BKM — Seorang anggota TNI dari Kodam VII Wirabuana bernama Kadir bersama empat warga mengalami cedera serius, saat pecah perang antarwarga di Jl Rajawali, depan rumah susun sederhana sewa (rusunawa), Senin (26/7) sekitar pukul 00.45 Wita. Keributan ini melibatkan sekelompok warga dari Jl Nuri Lorong 300 dengan warga Jl Rajawali Lorong 13 B.
Empat warga yang luka adalah Jamil (24) warga Jl Rajawali. Ia mengalami cedera pada bagian kepala sebelah kiri terkena sabetan parang. Jamil kini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.
Selanjutnya Abubakar (25) warga Jl Rajawali yang juga luka di bagian kepala akibat dihantam benda tumpul. Ia kini dirawat di Rumah Sakit Stella Maris. Ridwan (24) warga Jl Nuri yang cedera pada kaki kanannya terkena dibusur, Syamsir (24) warga Jl Rajawali yang mengalami luka serius pada kepala bagian depan dan mata akibat disabet parang. Syamsir kini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.
Sedang Kadir, anggota TNI mengalami cedera pada bagian kepala akibat terkena lemparan batu.
Ketua RW Kelurahan Kampung Buyang, Kecamatan Mariso, Dg Naba menuturkan, sebelum terjadi keributan, kedua kelompok menghadiri sebuah hajatan (ulang tahun) di pinggiran empang, tepat di perbatasan antara wilayah Tamalate dan Mariso. Mereka diduga berpesta minuman keras hingga mabuk. “Tidak lama berselang, mereka adu mulut. Dan tiba-tiba terjadi keributan,” ujar Dg Naba
Selanjutnya terjadi kejar-kejaran di lorong-lorong. Tak berselang lama, dua kelompok sudah berhadap-hadapan di depan rusunawa. Mereka saling serang dengan menggunakan batu, busur dan parang.
Petugas dari Polsekta Mariso dibantu anggota TNI yang turun ke TKP ikut dihujani batu oleh para pelaku perang kelompok. Akibatnya, salah seorang anggota TNI, Kadir terkena lemparan batu. Untunglah cedera yang dialami Kadir tak begitu serius.
Aparat kemudian menyisir lorong mencari pelaku yang terlibat perang kelompok. Namun tidak satupun yang berhasil diamankan.
Sementara empat korban dari warga setempat dilarikan di rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Kapolsek Mariso AKP Anwar, di TKP mengemukakan, perang kelompok ini dipicu oleh pengaruh miras. Kedua kubu awalnya sama-sama pesta miras di pinggiran empang. Namun setelah mabuk, mereka saling ejek hingga terjadi cekcok.
“Setelah itu mereka saling serang dan berhadap-hadapan di depan rusunawa,” jelas Anwar.
Belum ada yang diperiksa terkait insiden ini. Pasalnya, yang menjadi korban juga menjadi tersangka. “Kalau sudah sembuh baru dimintai keterangan dan diperiksa. Saat ini kita biarkan dulu menjalani perawatan,” jelasnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar AKBP Fajaruddin, mengatakan, aksi perang kelompok di Mariso sudah dilaporkan di Polrestabes Makassar. Kasusnya ditangani di Polsek Mariso.
“Laporannya ada, tapi kasus tetap di Mariso,” katanya.
(reza/beritakotamakassar.com)