Di tengah suasana prihatin dan kesulitan saat bencana melanda, pasti ada secercah hiburan bagi mereka yang kreatif. Salah satunya adalah kegiatan freestyle sepeda motor yang dilakukan sejumlah pemuda di Dusun Plumbon, Sindumartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (19/11) petang.
Dua dari belasan remaja tampak lihai memainkan sepeda motornya. Mereka memperlihatkan atraksi wheelie atau mengangkat ban depan tunggangannya setinggi mungkin dan berjalan seimbang di atas satu ban belakang.
Caranya mudah, cukup pasang gigi satu, kemudian ditahan kopling tangan atau kaki, kemudian buka putaran gas hingga RPM meraung dan lepaskan kopling secara mendadak sehingga sepeda motor menghentak dan ban depan terangkat tinggi.
Varian sepeda motor yang digunakan pun tidak terbatas sepeda motor batangan alias motor jenis sport, jenis motor bebek, dan motor bertransmisi otomatis (matic) pun bisa diajak mendongak.
Namun sayang seribu sayang, atraksi berbahaya tersebut dilakukan tanpa peralatan keselamatan seperti helm maupun pelindung tangan dan kaki. Haryo, seorang peserta mengaku beratraksi freestyle untuk hiburan lantaran dusunnya sudah sepi warga yang mengungsi akibat letusan Merapi. “Ini cuma iseng-iseng aja kok mas, nggak make helm kan cuma di sini aja, nggak di jalan raya, di sini sepi mas,” kata Haryo.
Alasan boleh saja, apalagi menyalurkan hobi sekaligus memberi hiburan. Kendati begitu, baiknya atraksi wheelie dilakukan dengan perlengkapan berkendara yang lengkap seperti helm, sarung tangan, celana panjang, sepatu, hingga pelindung lutut dan siku.
Sumber: liputan6.com