Setidaknya 28 orang tewas dan sedikitnya 218 lainnya luka-luka, setelah tiga ledakan bom selama prosesi Syi’ah di Pakistan, Rabu (01/09) kemarin.
Khalid Ranjha, seorang pejabat pemerintah Lahore, mengatakan bahwa dua orang dari yang tewas tersebut adalah anak-anak dan dua lainnya adalah perempuan, serta tujuh orang yang terluka masih berada dalam kondisi kritis.
“Tiga ledakan tersebut terjadi dalam radius sekitar 600 meter (2.000 kaki) dan merupakan karya pembom bunuh diri,” kata Nayab Haider, juru bicara polisi Lahore.
“Polisi mencoba menghentikan pelaku bom bunuh diri pertama sejak prosesi itu berakhir, tapi ia meledakkan dirinya ketika polisi menangkapnya di tengah orang banyak,” lanjutnya, seperti yang dilansir CNN.com
Tiga atau empat menit kemudian, ledakan kedua meletus. Kejadian itu diikuti 25 menit kemudian oleh seorang pembom bunuh diri yang ketiga. Polisi telah menemukan dua kepala dan satu tubuh secara terpisah, kata Haider, yang juga mengatakan bahwa pemerintah telah menugaskan 2.500 petugas polisi untuk prosesi itu setelah menerima peringatan bahwa prosesi itu mungkin diserang.
Selain itu, Khusro Pervez, seorang pejabat senior pemerintah, mengatakan bahwa insiden ini terjadi di saat orang-orang berbuka puasa Ramadhan, dan keamanan mungkin agak longgar.
“Pada akhir prosesi, keamanan seharusnya menjadi lebih waspada,” kata Pervez, “Namun insiden ini terjadi karena pelanggaran keamanan,” lanjutnya.
Pakistan adalah negara dengan Muslim Sunni yang besar, dan serangan terhadap Muslim Syiah menggambarkan pikiran atas ketegangan lama antara dua kelompok di Timur Tengah dan Asia.
Sementara itu, Pasukan paramiliter telah dikerahkan ke jalan untuk menertibkan insiden ini. Saluran TV lokal menunjukkan gambar orang marah yang membakar kendaraan, pemukulan polisi dan mencoba masuk ke kantor polisi. (Mylove)
foto : CNN.com